Page 81 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 81

cm,  tinggi  bedengan  25–30  cm,  dan  panjang  bedengan  menyesuaikan  dengan

               kondisi lahan dengan jarak antar bedengan 30 cm. Setelah dibuat bedengan atau

               guludan, kemudian dibuat lubang tanam sedalam 5–7 cm (Muchlas dan Slameto,

               2008: 6).

                       Dalam pelaksanaan pengolahan tanah, sebaiknya dilakukan pada saat musim

               kemarau dengan  cara  dicangkul  atau dibajak. Tahapan pengolahan tanah adalah

               membajak,         menghancurkan          bongkah-bongkahan          tanah,      membuat

               bedengan/guludan  selebar  100–150  cm  sesuai  dengan  kebutuhan,  sehingga

               nantinya dapat ditanami 4–5 baris jahe, membuat lubang tanam dengan kedalaman

               ± 20 cm. Kemudian baru diisi atau ditutup dengan tanah galian yang dicampur pupuk

               kandang atau pupuk organis yang lainnya (Widaryanto dan Azizah, 2018: 109-110).

                       Pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencangkul sedalam 35 cm. Tanah

               yang telah diolah dibiarkan selama 2–3 minggu, kemudian dibuat bedengan dengan

               tinggi 20–30 cm, lebar 80 cm, dan panjang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

               Jarak antar bedengan 30–50 cm. Setelah itu, dibuat lubang tanam alur-alur sedalam

               8–10 cm. Benih yang sudah bertunas ditanam dalam alur-alur tersebut. Jarak tanam
               untuk jahe putih besar adalah 40 x 60 cm, sedangkan untuk jahe putih kecil dan jahe


               merah lebih rapat yaitu 25 x 40 cm atau 25 x 50 cm (Kardinan, 2005: 30-31).
                       Untuk  mendapatkan  pertumbuhan  dan  hasil  yang  tinggi,  tanaman  jahe

               menghendaki  tekstur  tanah  yang  gembur  dan  remah.  Oleh  karena  itu,  sebelum

               ditanami,  tanah  perlu  diolah.  Pengolahan  tanah  dilakukan  2–4  minggu  sebelum

               tanam, dengan dibajak atau dicangkul 1–2 kali sedalam 25–35 cm, dibiarkan 2–4

               minggu  kemudian  digemburkan,  serta  dibuat  bedengan  atau  parit  (ditch)  sesuai

               dengan sistem tanam yang akan digunakan (Sukarman, 2013: 77).

               Pada  daerah  datar  dengan  curah  hujan  tinggi,  biasanya  air  sering  menggenang.

               Untuk itu, sebaiknya bedengan dibuat memanjang searah lereng. Pada  bedengan

               dibuat lubang tanam dengan jarak antarbaris 60–80 cm dan dalam baris 30 40 cm

               untuk jahe putih besar. Untuk jahe putih kecil dan jahe merah, jarak antarbaris 60 cm

               dan jarak dalam baris 40 cm (Sukarman, 2013: 77-78).






                                                           81
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86