Page 83 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 83
tetapi untuk produksi benih sebaiknya dipilih lahan dengan ketinggian ± 500 m dpl.
Penanaman jahe pada lahan dengan ketinggian 500 m dpl dan kandungan hara
makro NPK tinggi menghasilkan rimpang yang lebih tinggi dibandingkan pada lahan
dengan ketinggian 800 m dpl (Sukarman, 2013: 77).
3. Irigasi dan Drainase
Tanah berdrainase baik bisa mencegah lahan menjadi becek dan tergenang
air, sehingga akar jahe yang tidak tahan genangan bisa tumbuh dengan baik. Agar
drainase baik, para petani jahe biasanya memilih lahan berkontur miring atau
membuat bedengan dengan parit di sebelah kanan dan kirinya. Selain secara fisik
tanah harus gembur, secara kimiawi tanah yang baik untuk budi daya jahe gajah
memiliki derajat keasaman atau pH 5,5–7. Meskipun demikian, pH untuk produksi
maksimum 6,8–7,0 (Harmono dan Andoko, 2005: 10).
Penambahan arang sekam kedalam media tanam yang mempunyai drainase
yang buruk dapat meningkatkan ruang pori total dan mempercepat drainase air
tanah. Apabila media arang sekam dikombinasikan dengan media cocopeat maka
dapat memperbaiki sifat fisik media sehingga tidak terlalu poros dan mampu
mengikat air dengan baik. Kombinasi media tanam substrat dilakukan untuk
mendapat alternatif media yang ideal untuk penanaman tanaman jahe merah. Dari
beberapa kombinasi media yang telah dilakukan diperoleh bahwa media cocopeat
bisa digunakan secara tunggal dan juga bisa dikombinasikan dengan media katel
dan arang sekam. Apabila dikombinasikan dengan media arang sekam maka
komposisi cocopeat harus lebih besar sekitar 75%. Media cocopeat apabila
dikombinasikan dengan media katel berapapun perbandingannya tanaman
memberikan hasil yang baik. Nilai porositas media dan daya ikat air pada media
dengan kombinasi cocopeat dan pasir katel memberikan hasil yang sesuai dengan
pertumbuhan tanaman jahe. Media cocopeat memiliki keunggulan sebagai media
tanam yang memiliki kemampuan mengikat air (water holding capacity) (Anwar dan
Azizah, 2020: 41).
83

