Page 87 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 87
Kekurangan Teknik Budidaya Secara Hidroponik
Adapun kekurangan dari Teknik budidaya secara hidroponik antara lain:
1. Membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai prinsip –
prinsip fisiologi tanaman dan kimia organik dalam mengaplikasikan pada skala
komersial
2. Membutuhkan biaya yang relatif besar
3. Membutuhkan perawatan yang intensif
4. Membutuhkan ketersediaan air yang konstan selama proses budidaya
5. Limbah dari substrat tidak dapat didaur ulang
Metode Hidroponik
Hidroponik dapat dibagi menjadi beberapa sistem sebagai berikut yaitu: kultur
air, kultur media dan kultur udara (aerophonics).
1. Kultur air.
Ada dua metode kultur air yang diembangkan, yaitu metode aliran dan
metode tetap. Pada metode tetap menggunakan teknik kapilaritas dan mengapung,
sedangkan pada metode aliran terdiri dari NFT (Nutrien Film Technique) dan DFT
(Deep Flow Technique), keduanya dengan perendaman akar pada larutan nutrisi.
Kedalaman perendaman akar 1-3 cm untuk NFT dan 5-10 cm untuk DFT.
Dalam kultur air ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas
air, pH, dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman harus lengkap. Dalam
sistem NFT dan DFT tanaman hidup pada suatu rangkaian sistem aliran larutan
nutrisi secara terus menerus, dalam larutan tersebut mengandung unsur-unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Larutan nutrisi tersebut diletakkan dalam bak-
bak pembagi yang kemudian secara otomatis dialirkan kemasing-masing tanaman.
Sisa-sisa hara yang tidak terserap akan dialihkan kembali kedalam bak-bak
penampungan dan dialihkan lagi kedalam bak-bak pembagi. Dengan demikian
model ini dapat menghemat jumlah hara yang diberikan juga hara-hara yang belum
87