Page 89 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 89
Langkah Penanaman Dengan Hidoponik
1. Persemaian Benih
Persemaian benih menggunakan wadah plastik (60 x 35 x 27) cm, yang telah
diisi denganpasir dengan ketinggian 20 cm. Kemudian taburkan benih diatasnya
secara merata, kemudian benih tersebut kita tutupi dengan pasir. Setelah benih
berumur 1-2 minggu (tergantung jenis benihnya) benih telah siap ditanam.
2. Penanaman
Papan styrofoam dipersipakan terlebih dahulu dengan ukuran sesuai dengan
lebar talang PVC (untuk NFT = 13 cm dan DFT = 14 cm) dengan panjang 2m dan telah
dilubangi (tempat penanaman) dengan jarak antar lubang 15 cm. Untuk
memperkokoh tanaman, maka sebelumnya tanaman dijepit dengan spon berbentuk
kubus dengan ukuran 3 x 3 x 4 cm dan telah dibelah bagian tengahnya sebagai
tempat penjepit batang. Untuk penanaman bibit pada sistem irigasi tetes atau
siraman, bibit yang telah siap tanam kita tanam dalam polybag atau pot yang telah
berisi medium yang diinginkan.
3. Pembuatan Larutan Nutrisi
Mencampurkan larutan nutrisi hidroponik (excell) dengan perbandingan 1 ml
larutan nutrisi dicampukan dalam 1000 ml air.
4. Pemberian Larutan Nutrisi
Larutan nutrisi dalam NFT dan DFT dialirkan dari bak nutrisi yang sekaligus
sebagai bak penampung nutrisi, kemudian dilanjutkan kesaluran penanaman (inlet).
Nutrisi yang tidak terpakai dialirkan kembali ke bak penampungan atau bak nutrisi
melalui saluran keluar (outlet). Sedangkan untuk sistem irigasi tetes atau siraman
nutrisinya dialirkan dari bak nutrisi dan kebutuhan nutrisi diatur sesuai dengan
kebutuhan nutrisi bagi tanaman atau lansung disiramkan pada medium.
5. Pemeliharaan
Mempertahankan pH larutan nutrisi supaya tetap stabil (6-6,5). Jika pH larutan
nutrisi lebih rendah dari 6, maka harus segera diberi basa dengan cara
menambahkan kalium hidroksida cair sebanyak 5% dari 1 liter larutan. Sedangkan
89