Page 78 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 78
b. Penyimpanan Bibit
Setelah disortasi kemudian disimpan di tempat teduh, kering, tidak lembap, dan tidak
terkena sinar matahari langsung. Bibit jangan ditumpuk agar sirkulasi udara berjalan
dengan baik dan disimpan pada tempat seperti karung goni atau keranjang
(Widaryanto dan Azizah, 2018: 109).
c. Pengujian Bibit
Pengujian bibit dilakukan terhadap kesehatan bibit dan daya tumbuh. Bibit sehat
tidak menunjukkan gejala berlendir (busuk) dan bercak pada kulit rimpang. Untuk
pengujian bibit tanaman di bak pasir selama kurang lebih 2 bulan dengan daya
tumbuh 85% (Widaryanto dan Azizah, 2018: 109).
Pemilihan Bibit Jahe
a. Pilih bibit yang sudah berumur 9–10 bulan ke atas dengan ukuran rimpang yang
besar, mempunyai warna cerah, sehat, dan bertekstur mulus. Jemur rimpang jahe
sementara waktu (jangan sampai kering), lalu simpan pada suhu ruangan selama 1–
1,5 bulan (dormansi).
b. Pengecambahan akan berjalan sekitar 2 minggu setelah memperlakukan bibit
kemudian rendam benih atau membasahinya dengan air, lalu diletakkan di tempat
lembab (bisa ditutp) agar benih berkecambah dengan baik. Lakukan pengontrolan
setiap hari dengan cara membasahinya jika bibit sudah mulai kering. Dalam waktu
sekitar 2 minggu, bibit akan mulai berkecambah dan siap disemai.
c. Setelah berkecambah lakukan penyemaian dengan cara membenamkan secara
vertikal bibit-bibit jahe tadi dalam peti yang diisi dengan abu gosok dan sekam
sampai tumbuh 3–5 daun sejati (Tim Penerbit KBM Indonesia, 2020: 36).
Penyemaian
Agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang seragam, sebelum ditanam
benih/rimpang jahe disemaikan sampai keluar tunas ± 0,5 cm. Benih yang
disemaikan harus jelas asal-usulnya, tidak tercampur dengan varietas lain, dan sehat
78