Page 39 - Jabar_Si Buncir_Asep Rahmat Hidayat.pdf
P. 39

Putri merasa bingung. Ia merasa sangat


                    bersalah karena memakan makanan yang bukan

                    miliknya. Kelakuannya sama saja dengan seorang


                    pencuri. Akan tetapi, menyerahkan diri kepada si


                    Buncir sungguh sesuatu yang sangat mustahil.

                           “Baiklah, Buncir, kamu tunggu di sini. Aku


                    akan meminta pendapat bapak dan ibuku.”

                           Putri segera berangkat ke istana. Sesampainya


                    di istana, ia segera menceritakan peristiwa yang

                    terjadi sambil menangis terisak-isak.


                           Ratu memeluk putri sambil menangis. Raja

                    hanya menarik napas panjang. Tak sepatah kata


                    pun terucap dari mulutnya. Setelah terdiam

                    beberapa lama, raja memanggil Ki Lengser.


                           “Ki Lengser segera pergi, cari, dan bawa si

                    Buncir ke istana!” titah raja kepada Ki Lengser.


                           “Daulat Tuanku, hamba segera pergi,” jawab


                    Ki Lengser sambil mengundurkan diri dari hadapan

                    raja.













                                                          29
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44