Page 23 - Wahidin Sudirohoesodo, Sang Dokter Bangsa_Yayan Rika Harari.pdf
P. 23

Meskipun cukup berhasil di sekolah, Wahidin tidak


                 lupa dengan dunia luar. Dia tidak malas untuk bergaul


                 dengan masyarakat. Dia rajin keluar masuk kampung


                 untuk mengetahui keadaan bangsanya. Dia juga menjadi


                 semakin tahu bahwa bangsanya yang terjajah itu sangat


                 menderita. Mereka miskin harta dan kurang ilmu.


                 Cara berpikirnya pun sangat terbatas sehingga sulit


                 berkembang. Oleh karena itu, dia pun semakin tergugah


                 untuk dapat menolong mereka.






                 Dokter yang Murah Hati

                       Wahidin selama beberapa tahun menjadi asisten


                 guru. Karena ingin lebih berguna bagi masyarakat


                 luas, dia memutuskan untuk berhenti menjadi asisten


                 guru. Setelah diizinkan, dia kembali ke tempat asalnya,


                 Yogyakarta.



                       Wahidin           bekerja         sebagai          pegawai           kesehatan


                 pemerintah kolonial. Walaupun telah bekerja pada


                 pemerintah, Wahidin tidak pernah melupakan nasib


                 rakyat. Dia terus berpikir dan berusaha bagaimana


                 memajukan kehidupan mereka.







                                                                13
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28