Page 150 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 150

Saat merasakan tubuhnya perih, para ikan tongkol
            terbangun. Betapa terkejutnya mereka saat mendapati hari
            sudah siang. Air laut sudah surut. Mereka tak bisa kembali
            ke laut dan hanya bisa menggelepar-gelepar.
                Raja Ayam terbangun karena mendengar keriuhan. Dia

            amat terkejut saat menyadari apa yang terjadi. Namun,
            semuanya sudah terlambat. Dia tak bisa berbuat apa-apa
            lagi.

                Raja Ikan Tongkol amat kecewa dengan kelalaian
            sahabatnya itu.
                Dia berteriak dari ujung karang sambil menggelepar-
            gelepar.
                “Gara-gara kelalaianmu, kami semua menderita. Mulai

            hari ini, semua ikan tongkol memusuhi kalian. Kami akan
            memangsa kalian semua, terutama ayam
            jantan! Bahkan, bulu-bulu kalian pun

            akan kami makan!”
                Sejak saat itu, para
            nelayan di Pulau Natuna
            selalu menggunakan bulu
            ayam jantan untuk

            menangkap ikan
            tongkol.














                                                                                       147
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155