Page 162 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 162

Kerena merasa kesal, Monyet pun turun

                            dari pohonnya.
                               “Kelaparan? Siapa bilang? Lihatlah diriku,
                           tak perlu susah payah mencari makan,” sahut
                           Monyet sambil memungut sebutir mangga yang
                         ditemukannya di atas tanah.

                           Tupai mengangkat bahunya, “Terserah kau
                     saja.”
                    Monyet menyeringai. Baginya, tak perlu susah payah

                 menyimpan makanan. Dia mudah menemukan buah-
                 buahan yang jatuh di sekitar tempat tinggalnya.
                    Keesokan harinya, lagi-lagi Tupai mengganggu
                 tidurnya. Monyet pun marah.
                    “Aduh, aku kan masih mau tidur. Kenapa kau

                 berisik terus? Bukankah kemarin kau sudah
                 mengumpulkan banyak kenari? Kau
                 mengganggu istirahatku!” teriaknya.

                    Tupai ketakutan. “Maafkan aku,
                 tapi aku harus membawa kenari-
                 kenari ini pulang. Aku harus
                 punya persediaan makanan.”













                                                                                       159
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167