Page 214 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 214

Setelah jeraminya terkumpul cukup banyak, Bi Sumi

            membakarnya. Dia juga memerintahkan para dayang untuk
            menumbuk lesung.
               Suara lesung yang bertalu-talu, ditambah semburat api

            yang memerah di langit, membuat suasananya mirip pagi hari.
            Ayam jantan pun tertipu dan berkokok keras-keras.
               ”Kukuruyukk... kukuruyukkk...”
               Mendengar kokok ayam jantan, Bandung Bondowoso dan
            pasukan jin terkejut. Mereka melihat ke langit.

               ”Wah, ternyata hari sudah pagi. Kami harus pergi!” teriak
            para jin sambil meninggalkan tempat itu.
               Bandung Bondowoso memandang candi-candi di

            hadapannya. Dia yakin, jumlahnya sudah seribu buah.
               ”Roro Jonggrang tak akan bisa mengelak,” Bandung
                       Bondowoso mencari Roro Jonggrang.



































                                                                                       211
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219