Page 280 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 280

Sepulang dari rumah
                                                       Dermawan, Muzakir
                                                      segera memerintahkan

                                                      para pegawainya untuk
                                                     mencari burung kecil yang
                                                    sayapnya patah. Namun,
                                                  usahanya itu sia-sia.
                                                   Muzakir lalu mendapat ide,

                                            ”Kenapa tidak kukatapel saja
                                      burung yang sedang terbang? Jika dia
                          jatuh, pasti sayapnya akan patah.”

                               Rencana Muzakir berhasil. Seekor burung
                             jatuh di hadapannya.
                                 ”Wahai burung kecil, apa yang terjadi
                              padamu? Aduh, kasihan sekali dirimu. Lihat,
                                   kau tak bisa bangun,” kata Muzakir sambil

                                      mengambil burung itu.














                                                                                       277
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285