Page 309 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 309

Hari berganti hari, Andung mulai bosan dengan kehidupannya
         yang sederhana. Dia ingin merantau dan menjadi tabib.
            Siapa tahu, kehidupanku bisa berubah jika aku mengamalkan
         ilmu pengobatanku ke negeri lain, pikirnya.
            Andung lalu berpamitan pada ibunya yang merestuinya meski

         berat hati.









































               “Kau boleh pergi, namun kau harus tetap ingat kampung
            halaman kita ini. Jangan pula lupa pada Ibu, dan juga pada
            Tuhan,” pesan ibunya sambil menyerahkan kalung pemberian

            Kakek yang dulu disimpannya.
               Andung pun pergi. Dia berjanji, akan segera menjemput
            ibunya kelak jika berhasil.
       306
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314