Page 65 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 65

Beberapa saat kemudian,
                                                     ada angin kencang bertiup.

                                                       Pohon tempat sarang
                                                        Tempua bergoyang-goyang
                                                         hebat. Puyuh ketakutan.
                                                             “Tenang saja.

                                                          Sarangku kuat, kita tak
                                                          mungkin jatuh,” hibur
                                                          Tempua.
                                                             Tempua benar. Tak

                                                         lama kemudian, angin
                                                        berhenti bertiup. Mereka
                                                       berdua masih aman di
                                                     dalam sarang. Namun, Puyuh

                                                   masih ketakutan. Malam itu
                                               dia tak bisa tidur nyenyak.


             Keesokan harinya,

          Puyuh berpamitan pada
          Tempua. Dia tak mau
          tinggal di sarang
          Tempua lagi.

             Lalu Puyuh
          menawarkan pada
          Tempua, “Bagaimana
          kalau kau juga

          mencoba tidur di
          sarangku?”
             Tempua pun setuju.

        62
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70