Page 92 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 92

Sudah berhari-hari,
                                                                    Tan Boen An

                                                                            tak juga
                                                                            kembali. Siti
                                                                           Fatimah jadi
                                                                        gelisah. Dia
                                                                   meminta izin pada

                                                               ayahnya untuk mencari
                                                     Tan Boen An.
                                           Siti Fatimah berangkat dengan ditemani

                                      sejumlah prajurit kerajaan. Mereka
                                 menyusuri Sungai Musi.
                      Saat itulah, Siti Fatimah seolah mendengar suara Tan
                 Boen An memanggilnya. Namun, tak ada prajurit yang
                mendengar suara itu.

             “Itu suara Tan Boen An, aku harus menolongnya!” Siti Fatimah
          pun bergegas menceburkan dirinya ke sungai.
             Para prajurit tak sempat mencegah sang putri. Tubuh Siti

          Fatimah pun hanyut oleh aliran Sungai Musi yang deras.
             Para prajurit panik dan melapor pada Raja. Raja pun bergegas
          menuju Sungai Musi. Namun, Siti Fatimah tak ditemukannya. Beliau
          hanya melihat gundukan tanah di tepi sungai. Raja meyakini,
          gundukan tanah itu adalah kuburan putrinya.

             Gundukan tanah itu semakin lama semakin besar. Orang-orang
          lalu menamainya dengan Pulau Kemaro.












                                                                                        89
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97