Page 23 - Penelitian E-MODUL KAPITA SELEKTA BIDANG AR_Neat
P. 23
dengan lokasi yang koheren atau informasi virtual yang peka terhadap
konteks".
AR dapat memberikan pengalaman imersif kepada pengguna, di
mana dunia nyata dan virtual dipadukan (Klopfer & Sheldon, 2010) dan
interaksi serta keterlibatan pengguna ditingkatkan (Dunleavy, Dede, &
Mitchell, 2009). Bagi para pendidik dan desainer, mendefinisikan AR
secara luas akan lebih produktif karena definisi tersebut menunjukkan
bahwa AR dapat diciptakan dan diimplementasikan melalui beragam
teknologi, seperti komputer desktop, perangkat genggam, layar yang
dipasang di kepala, dan sebagainya (Broll dkk., 2008; Johnson dkk.,
2010; Liu, 2009). Artinya, gagasan AR tidak terbatas pada jenis
teknologi apa pun dan dapat dipertimbangkan kembali dari sudut
pandang yang luas saat ini. AR memanfaatkan kemudahan dunia nyata
dengan menyediakan informasi tambahan dan kontekstual yang
menambah pengalaman realitas pelajar (Squire & Klopfer, 2007). AR
mungkin didasarkan pada teknologi, tetapi harus dikonseptualisasikan
melampaui teknologi semata.
Augmented reality adalah sebuah tampilan visual 2D dan atau 3D
yang dihasilkan dari komputer yang dapat dilihat secara real-time (Sari,
2024). Augmented reality adalah cara melihat dunia nyata secara
langsung atau tidak langsung (menggunakan kamera) yang
menambahkan dunia visual seperti gambar diam, audio, dan video.
Tujuan dari augmented reality adalah menyederhakan kehidupan
pengguna dengan menghadirkan dunia virtual ke lingkungan tidak
langsung ke kehidupan nyata, seperti aliran video.
Dikutip dari Binus Center.com augmented reality
mensimulasikan objek virtual ke lingkungan nyata sedangkan virtual
reality menciptakan lingkungan virtual yang dapat diakses secara
langsung. Seiring berjalannya waktu perkembangan perangkat lunak
dan perangkat keras komputer semakin berkembang hal tersebut
13