Page 20 - Sinar Tani Edisi 4093
P. 20
20 E-paper Edisi 2 - 8 Juli 2025 | No. 4093 Tahun LV T ANI SUK SES
Hadi Irpandi
Penangkar Benih tersebut ia beri nama Pupuk Kompos
Golden, yang dijual seharga Rp40
Andalan dari Pasaman ribu per karung.
“Pupuk ini saya olah sendiri,
dengan campuran trikoderma dan
bahan organik. Hasilnya cukup
Di tengah keterbatasan benih unggul di Pasaman, bagus untuk tanaman padi maupun
hortikultura,” terang Hadi.
Hadi Irpandi hadir membawa solusi. Lewat tangan Langkah Hadi tak berhenti
dinginnya, lahan satu hektare berubah jadi sumber Hadi seluas satu hektare, dengan di situ. Ia bersama beberapa
benih berkualitas bagi petani sekitarnya. produksi sekitar 3 ton benih padi per rekannya mendirikan Kelompok
Petani Milenial Pasaman, yang kini
tahun. Dari situ, ia bisa memperoleh
penghasilan sekitar Rp12 juta per ton. beranggotakan sekitar 15 orang.
i Nagari Panti Selatan, “Padahal Pasaman ini daerah Namun bagi Hadi, yang terpenting Mereka saling berbagi pengalaman,
Kecamatan Panti, pertanian. Tapi ironisnya, benih bukan hanya soal omzet, tapi bibit, dan pengetahuan teknis untuk
ada seorang pemuda unggul malah susah didapat. Itu yang bagaimana usaha ini bisa menjawab mengembangkan pertanian yang
yang tak memilih mendorong saya untuk mulai usaha kebutuhan petani dan membuka lebih produktif dan berkelanjutan.
merantau ke kota penangkaran,” kata Hadi saat ditemui peluang baru di sektor pertanian. “Yang penting kami saling
Dsetelah lulus kuliah. Ia di lahan miliknya. Tak hanya benih padi, Hadi juga dukung. Biar samasama maju. Saya
justru kembali ke kampung, memilih Dengan ilmu yang ia pelajari menjual aneka bibit lain seperti kopi, juga ingin menunjukkan ke anak
sawah sebagai ladangnya berinovasi. semasa kuliah, Hadi mulai merintis cabai, kakao, dan sayuran. Semuanya anak muda lain bahwa bertani itu
Namanya Hadi Irpandi yang baru usaha penangkaran benih. Ia ditujukan untuk memperkuat bisa jadi profesi yang menjanjikan,
berusia 28 tahun, petani milenial menggandeng UPTD BPSB (Balai semangat bertani di kalangan muda asal ditekuni,” katanya.
yang kini dikenal sebagai penangkar Pengawasan dan Sertifikasi Benih) dan mendorong pemanfaatan lahan Ke depan, Hadi berharap
benih padi bersertifikat di Kabupaten Provinsi Sumatera Barat untuk yang selama ini belum tergarap pemerintah daerah terus mem
Pasaman. mendampingi proses dari awal maksimal. berikan dukungan nyata kepada
Lulusan Agroteknologi Universitas tanam hingga panen. Setelah melalui “Banyak lahan di kampung petani muda. Baik dalam bentuk
Taman Siswa Padang ini mulai serangkaian pengujian, akhirnya yang belum digarap. Sayang kalau pelatihan, bantuan modal, maupun
menekuni penangkaran benih sejak pada 22 Februari 2022, benih hasil dibiarkan. Padahal kalau dikelola akses pemasaran.
tahun 2019. Keputusan itu diambil produksinya resmi bersertifikat dan baik, hasilnya bisa menopang “Kami ini butuh pendampingan
bukan tanpa alasan. Hadi melihat, diberi label Multi Jaya. ekonomi keluarga,” ujarnya. yang konsisten, bukan cuma
setiap kali musim tanam tiba, banyak “Sejak ada sertifikasi itu, saya Sebagai bagian dari upaya program musiman. Kalau petani
petani di kampungnya kesulitan mulai memasarkan benih ke petani menekan biaya produksi dan muda terus dibina, saya yakin ke
mendapatkan benih unggul. Yang sekitar. Jenisnya macammacam, menjaga kesuburan tanah, Hadi depan Pasaman bisa jadi lumbung
tersedia kebanyakan benih asal seperti Cisokan, Serang, dan Inpari juga mengembangkan pupuk benih unggul, bukan hanya untuk
asalan, tidak jelas kualitas dan asal 32,” jelasnya. organik berbahan dasar kotoran sapi daerah sendiri, tapi juga provinsi,”
usulnya. Lahan penangkaran yang digarap dan bahan hayati lainnya. Produk tutupnya. Nattasya/Gsh

