Page 108 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 108
Pertanyaan dan Jawaban BAB 7
1. Apa saja karakteristik Bank Perkreditan Rakyat Syariah?
Jawab :
Dalam aktifitas oprasional perbankannya berdasarkan UU No. 21 tahun 2008, Bank
Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) dilarang:
Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah.
Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing
dengan izin bank Indonesia.
Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran
produk asuransi syariah.
Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk
menanggulangi kesulitan likuiditas Bank Pembiyaan Rakyat Syari’ah.
Melakukan usaha lain diluar kegiatanusaha yang telah diatur dalam Undang-
Undang.
Perbedaan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) dengan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) adalah sebagai berikut:
Akad dan aspek legalitas dalam BPRS akad yang dilakukan memiliki
konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan
hukum islam. Seiring, nasabah berani melanggar kesepakatan/perjanjian yang
telah dilakukan bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positif.
Adanya dewan pengawas Syari’ah dalam struktur organisasinya yang bertujuan
mengawasi praktik oprasional BPRS agar tidak menyimpang dari prinsip syari’at.
Penyelesaian sengketa yang terjadi dapat diselesaikan melalui Badan Arbitrase
Syari’ah maupun pengadilan agama.
Bisnis dan usaha yang dibiayai tidak boleh bisnis yang haram, subhat ataupun
dapat menimbulkan kemudharatan bagi pihak lain.