Page 17 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 17

Menurut al-Arabi al-Maliki dalam kitabnya Ahka>m al-Qur’a>n menjelaskan makna

               riba sebagaimana dikutip oleh Syafi’i Antonio, adalah sebagai berikut:

                ابرلاو في ةغللا وى ةدايزلا وبدارلداو في ةيلآا لك ةدايز لم اهلباقي ضوع


               “Pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, namun yang dimaksud riba dalam ayat Qur’an
               yaitu setiap penambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang

               yang dibenarkan syariah.”


                       Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa riba
               adalah suatu kegiatan pengambilan nilai tambah yang memberatkan dari akad perekonomian,

               seperti jual beli atau utang piutang, dari penjual terhadap pembeli atau dari pemilik dana kepada
               peminjam  dana,baik  diketahui  bahkan  tidak  diketahui,  oleh  pihak  kedua.  Riba  dapat  pula

               dipahami hanya sebatas pada nilai tambah dari nilai pokok dalam suatu akad perekonomian.




                       1.2 Sejarah Riba


                       Jauh sebelum Islam datang, riba telah dikenal di kalangan ilmuan dan pelaku ekonom,
               bahkan pendapat negatif telah pula ditemukan. Daam bentuk sederhana, riba adalah kegiatan

               ekonomi yang mengambil bentuk pembungaan uang.

                       Palato,  seorang  filsuf  Yunani  (427  –  327  SM),  termasuk  orang  yag  mengutuk

               pembungaan uang. Dalam literatur Barat, riba disebut unsury atau interest. Sikap yang sama

               ditunjukaan oleh Salon peletak dasar Undang – Undang Athena. Yang uga dikenal sebagai
               seorang yang bjak pada waktu itu.


                       Bukan  hanya  Islam  yang  mengutuk  praktik  riba,  agama  Yahudi  dan  Nasrani  juga
               mengutuk pembungaan uang. Bahkan, kalangan anggota masyarakat Jahiliyah pun ada yang

               memandang riba sebagitindakan tercela.


                       Riba juga dipraktikkan orang dibeberapa kota Arab pada masa Jahiliyah. Oleh karena
               itu, disebut juga riba jahiliyah. Formulasi riba jahiliyah adalah transaksi pinjam, meminjam

               dengan satu perjanjian, peminjam bersedia mengembalikan jumlah pinjaman pada waktu yang
               telah disepakati berikut tambahan. Pada saat jatuh tempo, pemberi pinjaman (kreditur) meminta

               jumlah  pinjaman  yang  belum  diberikan  kepada  peminjam  (debitur).  Jika  debitur  belum
               sanggup membayar, kreditur memberikan tenggang waktu dengan syarat debitur membayar

               sejumlah tambahan atas pinjaman pokok. Selanjutnya, dijelaskan oleh Ar  – Razzy, apabila
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22