Page 13 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 13
untuk dimiliki individu. Individu juga diwajibkan untuk mensucikan harta yang
dimiliki melalui zakat, infaq, shodaqoh dan sebagainya. Kepemilikan atau harta
yang dimiliki individu tidak boleh terlalu lama ditimbun oleh satu pihak. Harta
tersebut harus digunakan dan dikelola untuk kepentingan bersama dan bukan hanya
untuk kepentingan individu.
Dasar hukum
Perbedaan yang dirasa paling mencolok antara ekonomi syariah dan
ekonomi konvensional memang terletak pada dasar hukum yang digunakan.
Lembaga keuangan yang menggunakan ekonomi syariah seperti bank syariah
menggunakan hukum yang didasarkan pada syariat Islam. Hal ini berlandaskan Al-
Qur’an, Hadist dan Fatwa Ulama. Hal ini berbeda dengan bank konvensional, bank
konvensional memiliki sistem yang didasarkan pada hukum positif. Perspektif
hukum yang digunakan dalam transaksi bank syariah antara lain menggunakan bagi
hasil, perkongsian, sewa-menyewa, kerja sama tani dan keagenan, atau al-
musyarakah (perkongsian), al-mudharabah (bagi hasil), al-musaqat (kerja sama
tani), al-ijarah (sewa-menyewa), al-ba’i (bagi hasil)dan al-wakalah (keagenan).
Perbedaan investasi
Dalam hal investasi ekonomi syariah dan ekonomi konvensional juga
memiliki perbedaan. Lembaga seperti bank syariah dapat meminjamkan dana pada
seseorang jika jenis usaha yang sedang dijalankan adalah usaha yang baik dan halal.
Jenis usaha tersebut antara lain peternakan, pertanian, perdagangan dan sebagainya.
Dalam bank konvensional, seseorang diijinkan mengajukan pinjaman selama usaha
yang dijalankan diperbolehkan dalam hukum positif.
Perbedaan orientasi
Bank konvensional yang menggunakan sistem ekonomi konvensional
berorientasi pada keuntungan sementara bank syariah yang menggunakan sistem
ekonomi syariah memperhatikan kebahagiaan hidup baik dunia maupun di akhirat.
Pembagian keuntungan
Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiliki ketentuan yang
berbeda mengenai pembagian keuntungan. Perbedaan ini juga sangat nyata