Page 2 - JURNAL
P. 2
ABSTRACT
This classroom action research generally aims to improve PAI and Budi Pekerti learning
achievement in SMP Negeri 2 Banyumas students, while specifically aims to improve student
learning outcomes for Hajj and Umrah materials for class IXA SMP Negeri 2 Banyumas in the
2021/2022 academic year. The data collection technique in this classroom action research is
the test technique. The results of this study describe the following. In the initial condition, 56%
of students completed with an average of 72.32. In the first cycle there was a sufficient increase
in student abilities, as many as 66% of students finished studying with an average value of
74.43. The second cycle there was an increase in the ability of students as much as 80.5% of
students completed learning with an average value of 81.23. Only 6 students did not finish
studying. This is because the student's thinking power is low, based on the findings and results
obtained, it can be concluded that the application of discovery learning learning models in PAI
and Budi Pekerti learning the subject matter of Hajj and Umrah can improve learning
achievement.
Keywords: Learning Model, Discovery Learning, Learning Achievement
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, bahwa kenyataan yang terjadi
dilapangan masih kurang dari harapan yang ada. Terdapat berbagai persoalan dalam
pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.
2. Siswa kurang memperhatikan proses pembelajara yang disampaikan guru.
3. Dengan metode ceramah, siswa yang kurang antusias dalam pelajaran.
4. Serta sulitnya melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Dari hasil analisis ulangan harian (UH) diketahui bahwa prestasi belajar didik di SMP
Negeri 2 Banyumas Kelas IX tahun pelajaran 2021/2022 dalam materi pokok haji dan umrah
rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari fakta sebagai berikut: Dari 32 peserta didik yang
memperoleh rerata nilai KKM ada 50% atau sekitar 16 siswa; Peserta didik yang memperoleh
nilai tuntas dengan KKM ada 30% atau 9 siswa; dan peserta didik yang memperoleh di atas
KKM atau melampui KKM hanya 20% atau sekitar 6 siswa.
Menurut hasil observasi penulis selama melaksanakan proses pembelajaran sebelum
PTK ini penulis lakukan, menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
PAI sebagai berikut: Dengan kategori rendah adalah 60%, kategori sedang adalah 30% dan
kategori tinggi 10%.
Dari berbagai persoalan di atas, penulis telah berkomunikasi dengan Ibu Afita Nurlaeli
Purnamasari, S.Pd.I yang merupakan salah satu kolaborator peneliti di SMP Negeri 2
Banyumas untuk memberi masukan tentang permasalahan utama yang menjadi kendala
rendahnya prestasi belajar siswa kelas IX A Permasalahan tersebut adalah pada model
pembelajaran yang selama ini guru lakukan kurang tepat karena masih bersifat monoton
dan berpusat kepada guru.

