Page 63 - Kalarahu Kumpulan Cerita Rakyat Jawa.tif
P. 63

56

           ribut.  Pikiran mereka harus tenang karena kalau ribut pasti
           akan  banyak  korban.  Mulai  hari  ini  penduduk  Tlogolele
           tidak kuperbolehkan memukul kentongan. Bunyi kentongan

           titir  itulah  yang  membuat  penduduk Tlogolele  gugup  dan
           bingung."
                  "Ka.lau tidak boleh memukul  kentongan,  bagaimana
           cara  memberi  tahu  penduduk  jika  ada  bahaya?  Dan,
           bagaimana  pula  cara  menolak  bahaya  itu?"  tanya  Bapa
           Sepuh.
                  "Jika bahaya itu datang, penduduk harus diberi tahu
           secara lisan dan tunjukkanlah mereka ke tempat pengung-
           sian. Agar bahaya itu cepat berlalu, setiap penduduk harus
           membakar tempe serta menyalakan obor di depan rumah-
           nya.  Selain  itu,  Adakanlah  kenduri  sega  gunung  'nasi
           tumpeng'."
                   Setelah  selesai  bersemedi  Bapa  Sepuh  keluar dari
           tempat pemujaan.  Ia  melaporkan hasil semedinya kepada
           Ki  Lurah  di  pendapa.  Ki  Lurah  memberitahukan  hal  itu
           kepada  penduduk Tlogolele.  Para warga  kemudian  mem-
           buat  sega  gunung  lalu  dibawa  ke  rumah  Ki  Modin  untuk
           dibacakan doa-doa.
                  Sampai  sekarang  penduduk Tlogolele masih  mem-

           percayai  pantangan  memukul  kentongan.  Mereka  yakin
           jika  tidak  memukul  kentongan  wedus  gembel  tidak  akan
           melanda  desa  Tlogolele.
   58   59   60   61   62   63   64   65   66