Page 237 - SEJARAH NASIONAL INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1
P. 237

»  Merenungkan kisah  Sukarno itu  sangat menarik. Tidak hanya
                            diisolasi,  Sukarno  harus juga  berjuang  untuk menghidupi
                            keluarganya  selama  empat tahun di pengasingan.  Ia berjualan
                            pakaian. Makan dengan sayur seadanya. Kadang-kadang dengan
                            ikan asin. Bahkan saat ibu mertuanya meninggal  di pengasingan
                            itu, Sukarno harus menguburkannya sendiri. Karena Sukarno selalu
                            mendapat pengawasan  ketat  dari serdadu Belanda, sehingga
                            Sukarno sulit berinteraksi dengan orang lain. Cukup tragis memang.
                            Nah, bagaimana perasaan kamu dengan  nasib Sukarno pejuang
                            kita itu. Bagaimana pula penilaian kamu dengan tindakan Belanda
                            tersebut?





                       4.  Volksraad: Wahana Perjuangan

                       Sementara Sukarno dan beberapa tokoh lain ditahan, organisasi pergerakan
                       untuk menentang Belanda terus berjalan. Kelompok yang beraliran Marxis
                       mendirikan Gerakan Rakjat Indonesia (Gerindo) di bawah kepemimpinan Amir
                       Sjarifuddin dan A.K. Gani. Partai ini cenderung menampakkan faham fasisme
                       internasional. Di Sumatera Timur, PNI, PKI, Permi, dan Partindo pemimpinnya
                       berasal  dari organisasi-organisasi  radikal  dari tahun-tahun  sebelumnya.
                       Gerindo  sebagai  partai yang berpaham marxis lebih menunjukkan  sikap
                       anti kolonialisme,  anti-Eropa  dan antikapitalisme. Desakan-desakan untuk
                       kemerdekaan nasional  sangat  kuat dan radikal. Organisasi  itu juga  tidak
                       sepaham dengan sistem feodalisme, nasionalisasi  perusahaan-perusahaan
                       kapital dan restorasi hak-hak tanah pribumi.

                       Sementara itu, Gabungan Politik Indonesia (GAPI) didirikan pada tahun 1939.
                       Tokoh pendiri GAPI adalah Muhammad Husni Thamrin. Dalam gabungan itu,
                       Gerindo berada dalam satu arah dengan Parindra yang dipimpin oleh Thamrin
                       dan sebelumnya oleh Sutomo. Parindra adalah partai politik Indonesia yang
                       paling berpengaruh di Hindia, karena keberhasilannya dalam pemilihan di
                       volksraad. Thamrin kemudian memimpin front Indonesia bersatu di dalam
                       Volksraad yang disebut Fraksi Nasional.

                       Pada  akhir tahun 1929, pimpinan PNI  ditangkap. Untuk melanjutkan
                       perjuangan maka dibentuklah fraksi baru dalam volksraad yang bernama
                       Fraksi Nasional, pada Januari 1930 di Jakarta.  Fraksi itu diketuai oleh





                                                                                          229
                                                                             Sejarah Indonesia
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242