Page 11 - abunawas-sang penggeli hati
P. 11

Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al
                   Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad.

                   Konon dalam seuatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak
                   lama berambisi menjadi Kadi, la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda
                   untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan
                   dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda
                   menyetujuinya.


                   Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan
                   syukur kepada Tuhan.


                   "Alhamdulillah        aku telah terlepas dari balak yang mengerikan.
                   Tapi.,..sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang
                   lain saja."


                   Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Ceritanya begini:

                   Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia
                   panggii Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapati
                   bapaknya yang sudah lemah lunglai.

                   Berkata bapaknya,"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah
                   telinga kanan dan telinga kiriku."

                   Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. la cium telinga
                   kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbau
                   sangat busuk.


                   "Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"

                   "Benar Bapak!"




                                                             11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16