Page 114 - abunawas-sang penggeli hati
P. 114

"Hamba masih kenyang," kata Abu Nawas sambil melirik dan berkedip ke arah
                   penjual bubur.




                   Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang yang hawanya sejuk.




                   "Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan segar ..... ahhhhh
                   ........ aku kok mengantuk sekali."kata


                   Baginda.




                   "Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu....hamba pamit mau buang ari kecil di
                   semar belukar sana."




                   "Baik, pergilah Abu Nawas!"




                   Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah tertidur, tapi ia segera
                   terbangun lagi ketika mendengar suara bentakan keras.




                   "Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami sembelih di tempat ini!"
                   ternyata badui penjual bubur sudah berada di belakang Baginda dan menghunus
                   pedang di arahkan ke leher Baginda.



                                                            114
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119