Page 5 - abunawas-sang penggeli hati
P. 5

Pesan Bagi Para Hakim

                   Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama
                   besar ini— sufi, tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia
                   yang dilahirkan pada tahun 750 M di  Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di
                   Baghdad. Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa. Di sana ia belajar
                   bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir.
                   Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat dan kegemaran
                   orang Arab", la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat
                   pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya, keduanya
                   menghambakan diri kepada Sultan Harun Al Rasyid Raja Baghdad.


                   Mari kita mulai kisah penggeli hati ini. Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu
                   Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang
                   sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.


                   Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur
                   jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan
                   Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara
                   memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka
                   Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu
                   menggantikan kedudukan bapaknya.

                   Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.

                   Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas  itu tiba-tiba nampak berubah menjadi
                   gila.


                   Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong
                   batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari ba-
                   tang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya.
                   Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.




                                                             5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10