Page 87 - MODUL IPA TERPADU TERINTEGRASI SAINS-ISLAM
P. 87

Siklus ini berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Dengan adanya siklus ini,
                  ketersediaan air di bumi akan tetap terjaga. Gak hanya di laut dan sungai saja cadangan
                  air  di  permukaan  bumi.  Salju  dan  es  yang  berada  di  gunung-gunung  pun  juga  turut
                  memberikan sumbangsih bagi ketersediaan air di bumi. Maka mari kita renungi bersama

                  firman  Allah  Ta’ala  yang  telah  menjelasakan  siklus  ini  lebih  dulu  dalam  Al-Qur’an
                  sebelum semua pengetahauan ini di kaji oleh para ilmuan.

                         ”Tidakkah  engkau  melihat  bahwa  sesungguhnya  Allah  mengarahkan  awan  secara

                  perlahan,  kemudian  mengumpulkannya,  lalu  menjadikannya  bertumpuk-tumpuk.  Maka,
                  engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es
                  dari  langit,  (yaitu)  dari  (gumpalan-gumpalan  awan  seperti)  gunung-gunung.  Maka,  Dia
                  menimpakannya  (butiran-butiran  es  itu)  kepada  siapa  yang  Dia  kehendaki  dan
                  memalingkannya  dari  siapa  yang  Dia  kehendaki.  Kilauan  kilatnya  hampir-hampir

                  menghilangkan penglihatan.” (An-Nur/24:43).

                     2.  Pengurangan resiko bencana Hidrologi


                         Seperti  yang  telah  kita  pelajari  bahwa  air  memiliki  siklus  daur  ulang  yang
                     berlangsung  terus  menerus.  Dimulai  dengan  proses  evaporasi  hingga  akhirnya  air
                     jatuh kembali ke Bumi dalam bentuk hujan. Siklus air ini menjaga ketersediaan air di
                     Bumi.  Akan  tetapi,  curah  hujan  yang  terjadi  setiap  tahun  tidak  sama.  Ada  kalanya
                     curah hujan rendah (sedikit) dan ada kalanya curah hujan tinggi. Apabila curah hujan

                     tinggi, simpanan air di permukaan Bumi seperti waduk, danau, atau sungai meluap,
                     sehingga berpotensi banjir.

                                                            Aliran air yang berlebihan  hingga  meluap  ke

                                                            daratan    seperti    Gambar  6.8  disebut  banjir.
                                                            Banjir  berasal  dari  luapan  penyimpanan  air,
                                                            baik  itu  danau,  waduk,  maupun  sungai  yang
                                                            tidak  mampu    menampung  jumlah  air  yang

                                                            sangat    besar.  Ketika  penyimpanan  air  sudah
                                                            penuh,  maka  air yang  harusnya  disalurkan ke
                              Gambar 6.8 Banjir di Jakarta   penyimpanan     akan    meluap    ke    daratan
                           Sumber: http://blogs.swa-jkt.com/
                                                            sehingga membanjiri daerah sekitarnya.

                         Banjir  dapat    diakibatkan  oleh  beberapa  hal.  Pertama,  tingginya  curah  hujan
                  menjadi    salah    satu    faktor    penyebab  banjir.  Hujan    yang    terus    menerus      akan
                  mengakibatkan  danau,  bendungan,  atau    sungai  penuh    dan  tidak  sanggup  lagi
                  menampung air yang masuk. Akibatnya, air akan meluap ke daratan di sekitarnya.


                  E-modul IPA Terpadu Terintegrasi Sains dan Islam                                      80

                  Kita dan Bumi Allah
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92