Page 21 - E-BAI_Hikayat
P. 21
Hikayat (cerita rakyat)/e-modul bahasa Indonesia/kelas X
Membandingkan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen
dan Hikayat
Hikayat dan cerpen merupakan teks narasi fiksi. Keduanya
mempunyai unsur intrinsik yang sama yaitu tema, tokoh dan
penokohan, sudut pandang, setting, gaya bahasa, dan alur.
Kaidah bahasa yang dominan dalam cerpen adalah penggunaan
gaya bahasa (majas) dan penggunaan konjungsi yang
menyatakan urutan waktu dan urutan kejadian (Sumiati. 2020).
a. Penggunaan Majas
Penggunaan majas dalam cerpen dan hikayat berfungsi
untuk membuat cerita lebih menarik jika dibandingkan
menggunakan bahasa yang bermakna lugas. Ada berbagai
jenis majas yang digunakan baik dalam cerpen dan hikayat. Di
antara majas yang sering digunakan adalah majas
antonomasia, metafora, hiperbola dan majas perbandingan.
Berikut beberapa contoh perbandingan penggunaan majas
pada hikayat dan cerpen:
1. Majas Antonomasia
Majas Antonomasia adalah majas yang menyebut
seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol
(Rahmadiyanto, 2019). contohnya seperti kutipan berikut :
Tampak sosok seorang tua berjalan terseok-seok menuju
rumahnya. Pampoq datang menjelang siang. Pampoq
sudah mendapatkan petunjuk dari para dewa. la
sampaikan petunjuk itu kepada Lencau dan Tinen Awing.
Kutipan: Hikayat Lencau Sang Ksatria
E-BAI (E-Modul Bahasa Indonesia) "Hikayat" 20