Page 25 - e-booklet interaktif pemanasan global_Neat
P. 25
3. Pembuatan Energi
Sebagian besar energi listrik dihasilkan dengan proses pembakaran bahan bakar
fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam). Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke
atmosfer; mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti
nitrogen, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara).
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca
dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas
rumah kaca sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.
4. Produksi Makanan
Produksi makanan menghasilkan emisi karbon
dioksida, metana, dan gas rumah kaca lainnya Indonesia menjadi
dengan berbagai cara, seperti penggundulan hutan, negara ke-5 penghasil
alih fungsi lahan sebagai lahan pertanian dan emisi karbon dioksida
peternakan, penggunaan pupuk kandang untuk terbanyak sepanjang
bercocok tanam, serta penggunaan energi untuk tahun 1850 – 2021
menjalankan peralatan pertanian yang biasanya sebesar 4,1%.
menggunakan bahan bakar fosil.
5. Penyuplaian energi untuk bangunan
Bangunan tempat tinggal dan komersial memakai lebih dari setengah energi
listrik global. Seiring dengan berlanjutnya penggunaan batu bara, minyak, dan gas
alam untuk sistem penghangat dan pendingin, bangunan tempat tinggal dan komersial
menghasilkan jumlah emisi gas rumah kaca yang signifikan. Naiknya permintaan
energi untuk sistem penghangat dan pendingin dengan bertambahnya jumlah orang
yang memiliki AC, serta meningkatnya pemakaian energi listrik untuk penerangan,
peralatan, dan perangkat terhubung, telah berkontribusi pada peningkatan emisi
karbon dioksida terkait energi dari bangunan dalam beberapa tahun terakhir.
14