Page 28 - BUKU AJAR GEOMETRIKJALAN TOL Online version
P. 28
BAB 3. JARAK PANDANGAN
3.1 Umum
Jarak Pandangan adalah panjang bagian jalan di depan pengemudi yang masih dapat
dilihat dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan pengemudi. Kemampuan untuk
dapat melihat kedepan dengan jelas merupakan hal yang penting untuk keselamatan dan
pemakaian kendaraan yang efisien bagi pengemudi di jalan. Lintasan dan kecepatan
kendaraan sangat dipengaruhi oleh kontrol pengemudi seperti : kemampuan,
ketrampilan dan pengalaman pengemudi.
Untuk keamanan di jalan, perencana harus mengutamakan faktor keamanan sebagai
faktor yang harus dipenuhi. Untuk mencapai tingkat keamanan yang cukup jalan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menyediakan jarak pandangan yang
cukup. Pertimbangan ekonomi dan kondisi medan yang ada, biasanya menjadi kendala
dalam perencanaan jalan.
Jarak pandangan dapat dimanfaatkan pula dalam merencanakan penempatan rambu-
rambu lalulintas dan marka jalan yang diperlukan pada bagian ruas jalan, baik secara
geometrik maupun kondisi lingkungan yang kurang memenuhi persyaratan.
Jarak pandangan yang cukup dapat direncanakan dengan menyesuaikan pada dua hal,
yaitu:
1. Jarak yang diperlukan oleh kendaraan untuk berhenti (stopping), jarak ini harus
berlaku pada semua jalan.
2. Jarak yang diperlukan untuk melakukan penyiapan/mendahului (passing)
kendaraan lain, diperlukan pada jalan dua/tiga lajur dua arah tanpa median
Besarnya jarak pandangan yang diperlukan tergantung dari beberapa faktor yang
meliputi faktor pengemudi dan kendaraan yang bersangkutan. Diantara faktor tersebut
yang terpenting adalah :
1. Waktu PIEV (Perception, Intellection, Emotion, Vilition) atau waktu persepsi/sadar
dan reaksi dari masing-masing pengemudi.
2. Waktu yang diperlukan untuk menghindari bahaya pada keadaan bahaya.
3. Kecepatan kendaraan.
3.2 Jarak Pandangan Henti
Jarak Pandang Henti adalah panjang bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi
untuk menghentikan kendaraannya. Jarak ini haruslah cukup panjang agar dapat
memungkinkan kendaraan berjalan dengan kecepatan rencana dapat diberhentikan
sebelum mencapai suatu penghalang yang ada pada lintasannya. Oleh karena itu jalan
harus direncanakan dapat memberikan jarak pandangan minimum sama dengan jarak
pandangan henti.
17