Page 72 - MODUL 3
P. 72
Indonesia. Sempat terjadi perbedaan pendapat dalam menyikapi
rencana kemerdekaan tersebut. Untuk mempersiapkan
Kemerdekaan, Pada tanggal 16 Agustus 1945 Achmad Soebardjo
membawa Ir. Soekarno dan rombongan menuju rumah Laksamana
Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1. Setelah sampai, Ir. Soekarno
dan Moh. Hatta diantarkan Laksamana Maeda menemui
Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jenderal
Hoichi Yamamoto. Akan tetapi, Gunseikan menolak menerima
Soekarno - Hatta pada tengah malam. Akhirnya mereka pergi
menemui Somubuco (Direktur/ Kepala Departemen Umum
Pemerintah Militer Jepang) Mayor Jenderal Otoshi Nishimura.
Tujuannya adalah untuk menjajaki sikapnya terhadap pelaksanaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pertemuan tersebut
tidak tercapai kesepakatan antara Ir. Soekarno dan Moh. Hatta di
satu pihak dengan Nishimura dipihak lain. Ir. Soekarno dan Moh.
Hatta bertekad dan menghendaki untuk dilangsungkannya rapat
PPKI. Mereka menekankan kepada Nishimura, bahwa Jenderal
Besar Terauchi telah menyerahkan pelaksanaan Proklamasi Ke-
merdekaan Indonesia kepada PPKI. Namun dipihak lain,
Nishimura menegaskan garis kebijaksanaan Panglima Tentara
ke-XVI di Jawa, bahwa Jepang tidak boleh melakuksn perubahan
dan harus mempertahankan status quo
Akhirnya Soekarno, Moh Hatta dan rombongan kembali lagi
ke rumah Laksamana Maeda pada tengah hari. Setelah berbicara
dengan Soekarno, Mo. Hatta, dan Achmad Subarjo, kemudian Lak-
samana Maeda minta diri untuk beristirahat dan mempersilahkan
para pemimpin Indonesia berunding di rumahnya. Para tokoh
nasional Indonesia di rumah Laksamana Maeda merumuskan teks
proklamasi. Sekembalinya dari Rengasdengklok, masih di tanggal
MATA PELAJARAN PPKN — KELAS VII SEMESTER GASAL 59