Page 90 - MODUL 3
P. 90
militer dan djabatan-djabatan pemerintahan bagi orang-orang
kita, kita harus memperlihatkan diri dengan tjara kollaborasi.”
kataku. ,,Djelaslah, bahwa kekuatan Bung Karno adalah untuk
menggerakkan massa,” Hatta menegaskan. ,,Djadi Bung Karno
harus bekerdja setjara terang-terangan.” ,,Betul, Bung Hatta
membantu saja. Karena Bung Hatta terlalu terkenal untuk bisa
bekerdja di bawah-tanah.”
Tokoh berikutnya adalah Mohammad Hatta yang lahir pada 14
Agustus 1902 di Bukittinggi.(Seri Buku Tempo, T.t.: 9). Ayahnya
bernama Muhammad Djamil dan ibunya bernama Saleha. Dasar
pendidikan agama yang kuat yang diterimanya di Bukit Tinggi
diteruskan di Padang saat dia belajar di Meer Uitgebreid Lagere
Onderwijs (MULO). Di kota itu, Haji Abdullah Ahmad memberinya
bimbingan agama. Masa-masa di MULO juga menjadi periode yang
penting saat kesadaran politiknya sebagai anak bangsa mulai
tumbuh dan berkembang, terutama dalam kedudukannya sebagai
pelajar yang mengenal Jong Sumatranen Bond (Seri Buku Tempo,
T.t.: 11). Masa remaja Hatta tidak semata-mata diisi dengan urusan
ilmu dan agama. Sebagai anak muda, dia juga menemukan
kesenangan hidup, joie de vivre. Salah satu kesenangan itu ada di
Plein van Rome, lapangan sepak bola yang terletak di alun-alun
kota, di depan Kantor Gemeente, Padang. Dia bergabung dalam
klub sepak bola Young Fellow .(Seri Buku Tempo, T.t.: 12).
Bagi Hatta, berjuang untuk membela tanah air, bangsa, dan
masyarakat bagi seorang muslim tidak mengandung pilihan lain,
karena soal ini menyangkut soal tugas hidup sebagai manusia
(Deliar Noer dalam Seri Buku Tempo, T.T.: 71-72). Ini ia buktikan
dengan sikap dan perbuatannya. Penahanannya oleh pemerintah
MATA PELAJARAN PPKN — KELAS VII SEMESTER GASAL 77