Page 6 - Katalog Digital_Neat
P. 6

Heritage Surabaya




              Perekonomian Masa Kolonial




                      Pasca  kejatuhan VOC, pihak ko-

              lonial memulihkan kas yang  hilang dan

              memperoleh sumber-sumber keuntungan

              baru, Willem I menyetujui gagasan Van den

              Bosch untuk menerapkan cultuurstelsel di

              Jawa (Astuti, et al: 2016). Sistem Cultuurst-

              elsel dapat diartikan sebagai suatu bentuk

              pengganti pajak tanah tidak dalam bentuk

              uang melainkan dalam bentuk penyera-

              han hasil bumi berupa komoditas  ekspor.

              Pemberlakuan Agrarische Wet ini menyusul

              kemudian berbagai aturan baru menyang-

              kut pertanahan yang lahir. Peraturan baru

              ini memberi kesempatan pada para pemilik

              modal swasta untuk berinvestasi terutama

              dalam bidang perkebunan dengan cara

              menyewa tanah penduduk pribumi. Maka

              karena itulah, pada periode setelah penera-

              pan Agrarische Wet 1870 dikenal sebagai era

              Politik Pintu Terbuka (open deur politiek).




              Kemunculan pabrik gula di beberapa tempat  tentu menciptakan  kesempatan  kerja baru, baik di bi-

              dang produksi maupun di gudang-gudang penyimpanan  gula. Produksi gula dengan tenaga bi-

              natang  mulai diganti  dengan peralatan  modern  (mesin uap) pada tahun 1830-an, sehingga men-

              gubah volume dan percepatan produksi gula (Samidi: 2017). Sejak saat itu, penggunaan teknologi

              uap mendorong kemunculan  usaha lain, yaitu penyediaan  alat  angkut dan perawatan  mesin.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11