Page 12 - E-Learning
P. 12
nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian
terhadap buku teks, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat
menjawab tantangan perkembangan globalisasi; (3) e-learning tidak berarti
menggantikan proses pembelajaran konvensional di kelas tatap muka, tetapi
memperkuat proses belajar tersebut melalui pengayaan konten/isi dan
pengembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan; dan (4)
kapasitas mahasiswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai
dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas mahasiswa yang pada
gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Lebih ringkasnya, bagaimana menyiapkan media digital atau
elektronik yang baik untuk memfasilitasi penyampaian bahan dan aktivitas
belajar, konten yang menarik dan interaktif, serta strategi pembelajaran yang
menyesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa (adaptive strategy), untuk
meningkatkan motivasi dan keterlibatan mahasiswa dalam e-learning.
2. Standar E-Learning
The International Organisation for Standardization (ISO) dan The
International Electrotechnical Commission (IEC). ISO dan IEC merupakan
Organisasi Internasional untuk Standardisasi dan Komisi Elektroteknik
Internasional. ISO adalah suatu organisasi atau lembaga nilaba internasional,
yang bertujuan untuk membuat dan memperkenalkan standar dan
standardisasi internasional untuk berbagai tujuan. Ada beberapa standar
penyelenggaraan pendidikan jarak jauh dan e-learning yang dapat dijadikan
6