Page 15 - Modul 8
P. 15
4. Sistem Pengereman
Pengecekan sistem pengereman harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Kendaraan dilengkapi dengan indikator kegagalan sistem rem yang
tetap menyala saat terjadi kegagalan atau kerusakan pada sistem
pengereman dan terlihat jelas oleh pengemudi baik saat kendaraan
berada pada kondisi diam ataupun bergerak
b. Dalam hal kendaraan yang akan dilakukan konversi dilengkapi
dengan sistem break servo, kendaraan yang telah dilakukan konversi
dilengkapi dengan pompa tekanan negatif elektrik atau sejenisnya
untuk memastikan gaya bantuan pengereman setara dengan sebelum
dilakukan konversi
Dalam hal sistem pengereman dengan menggunakan sistem regenerative
breaking harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Sistem electric regeneratif brake pada kendaraan yang telah dilakukan
konversi memiliki fungsi sebagai alternatif dari sistem engine reaking
b. Fugsi engine breake dari electric regeneration brake tetap berfungsi
walaupun daya baterai berada pada keadaan terisi penuh
c. Lampu pengereman menyala saat sistem electric regeneration brake
bekerja pada pola tertentu
5. Suara Kendaraan
Kendaraan listrik untuk memenuhi aspek keselamatan wajib dilengkapi
dengan suara dengan tingkat kebisingan dan jenis suara tertentu. Tingkat
kebisingan paling rendah 31 (tiga puluh satu) desibel dan paling tinggi
tidak melebihi ambang batas kendaraan konvensional. Tingkat kebisingan
minimun sebagai berikut:
a. Pada kecepatan 10 (sepuluh) km/jam minimum 50 (lima puluh)
desibel
b. Pada kecepatan 20 (dua puluh) km/jam minimum 65 (enam puluh
lima) desibel
c. Untuk mundur minimum 47 (empat puluh tujuh) desibel.
Suara yang ditimbulkan oleh kendaraan listrik disesuaikan dengan
kategori jenis kendaraan dan tidak menyerupai jenis suara, (1) hewan, (2)
sirene, (3) klakson, dan (4) musik. Disamping itu tingkat kebisingan yang
ditimbulkan oleh kendaraan listrik mengikuti tingkat kecepatan kendaraan.