Page 27 - BAHAN AJAR 2
P. 27
Gambar 3.11. Karl Landsteiner (1868-1943), tokoh penemu penggolongan darah sistem ABO dan sistem
Rhesus. (Sumber: https://www.genetics.org/content/155/3/995)
Penggolongan Darah Sistem ABO
Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah
dan plasma darah. Antigen berfungsi seperti tanda pengenalan sel tubuh Anda. Ini supaya tubuh bisa
membedakan sel tubuh sendiri dari sel yang berasal dari luar tubuh. Antigen yang menjadi pembeda
golongan darah terletak pada permukaan membran sel darah merah (Gambar 3.12). Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah
tersebut. Perbedaan jenis karbohidrat pada membran sel darah merah dapat diamati pada gambar
berikut. Jika sel dengan antigen yang berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh
akan memulai perlawanan terhadap sel yang dianggap asing tersebut dengan memproduksi antibodi
atau aglutinin.
Gambar 3.12. Struktur Antigen yang membedakan golongan darah A, B, AB, dan O pada sistem ABO.
(Sumber: http://www.thepipettepen.com/transforming-blood-transfusions/)
Karl Landsteiner berhasil menemukan 3 dari 4 golongan darah (yang kemudian disebut sistem ABO)
dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana itu
dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasil percobaan itu
menghasilkan dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A
dan B), dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O).
Sistem Peredaran Darah 17