Page 16 - Modul Elektronik Pemanasan Global
P. 16
Modul Elektronik
Pemanasan Global
kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya kelembaban
(Samidjo & Suharso, 2017). Dengan terjadinya pemanasan global, berbagai
parameter iklim akan terganggu sehingga secara jangka panjang iklim akan
mengalami perubahan yang bersifat permanen.
Berbeda dengan perubahan iklim, variabilitas iklim adalah variasi iklim
dalam keadaan rata-rata atau statistik lain di semua skala temporan dan spasial
pada satu periode waktu tertentu (seperti: satu bulan, musim atau tahun),
dibandingkan dengan statistik jangka panjang untuk periode kalender yang
sama. Perbedaan antara variabilitas iklim dan perubahan iklim terlihat pada
jangka waktu perubahan yang terjadi. Variabilitas iklim terlihat pada perubahan
yang terjadi didalam kerangka waktu yang pendek, seperti satu bulan, satu
musim atau satu tahun sedangkan perubahan Iklim merujuk kepada satu
perubahan keadaan rata-rata iklim atau variabilitasnya secara signifikan dalam
satu periode yang panjang (dekade atau lebih lama lagi). Berikut ini adalah data
perubahan parameter cuaca di wilayah Bengkulu.
1. Suhu Udara
Menurut klasifikasi iklim Koppen, Indonesia termasuk wilayah dengan
iklim hutan hujan tropis (Af) yang ditandai dengan suhu udara yang relatif
seragam (Hidayat & Farihah, 2020). Fluktuasi suhu musiman untuk
masing-masing lokasi di Indonesia sangat kecil karena terletak di daerah
tropis. Variasi suhu di Indonesia lebih dipengaruhi oleh ketinggian tempat
(altitude). Suhu maksimum di Indonesia menurun sebesar 0,6ºC untuk
setiap kenaikan elevasi setinggi 100 meter. Sedangkan suhu minimum
menurun 0,5ºC setiap penuruan elevasi 100 meter. Di Provinsi Bengkulu,
beberapa daerah terletak di dataran tinggi sedangkan beberapa lainnya
terletak di dataran rendah dan pesisir pantai. Hal itulah yang menyebabkan
adanya perbedaan suhu antar beberapa wilayah. Berikut ini adalah
pemodelan terkait pola perubahan suhu udara di wilayah Bengkulu dari
tahun 2015-2020:
8

