Page 63 - MODUL KONSEP DASAR IPS
P. 63
Para ahli sosiologi mengemukakan berbagai pembagian jenis pranata sosial,
namun pada umumnya mereka sepakat dengan penggolongan menurut fungsi -
fungsi pranat sosial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendasar, pokok,
dan penting di masyarakat. Pada setiap pranata social Henropuspito
membaginya kedalam dua bagian yakni: pranata induk (major institution) dan
pranata pengganti (subsidiary institution). Pranata induk ditandai denagn
banyaknya anggota masyarakat yang terlibat denagan pranata tersebut, karena
menganggapnya sangat penting bagi individu dan masyarakat serta
memungkinkan didirikan pranata-pranata pembantu. Pranata pembantu
dibentuk untuk melengkapi pranata induk dan biasanya digolongkan kedalam
salah satu pranata induk karena masyarakat merasa dan menyadari belum cukup
terpenuhinya kebutuhan dasar oleh pranata induk.
Perlu mahasiswa ketahui bahwa pembagian pranata sosial berdasarkan
fungsinya baik pranata induk maupun pranata pembantu adalah sebagi berikut:
a. Pranata kekeluargaan (family institution), yang berfungsi memenuhi
kebutuhan kelangsungan keluarga, menyangkut hubungan kelamin yang
diatur dalam perkawinan serta bentuk-bentuk perkawinan mulai dari bentuk
monogami sampai dengan poligami. Pranata pembantunya adalah aturan
pertunangan, aturan pernikahan, perawatan anak-anak dan hubungan
kekerabatan.
b. Pranata perekonomian (economic institution). Yang berfungsi memnuhi
kebutuhan hidupmanusia dalam mencari nafkah dan mencapai
kesejahteraan material, meliputi cara – cara berproduksi, distribusi, dan
konsumsi agar semua lapisan masyarakat mendapatkan bagian yang
semestinya. Pranata pembentuknya adalah: periklanan, pemasaran,
perdagangan, pergudangan, perbankan, dan pembukuan.
c. Pranata pendidikan (educational institutional), yang berfungsi memenuhi
kebutuhan manusia akan sosialisasi dan pendidikan formal agar menjadi
warga masyarakat yang berguna, pranata pembantunya antara lain:
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan buta
aksara, pendidikan keterampilan perempuan, sistem ujian, sistem
kurikulum, dan sistem pembukuan.
60

