Page 138 - KONSEP DASAR PKN -
P. 138
diartikan sebagai hak-hak alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia berdasarkan
kodratnya, yang mana tidak dapat untuk dipisahkan daripada hakikatnya dan
karena itu bersifat suci.
4. Atlantic Charter Tahun 1941
Perkembangan hak asasi manusia selanjutnya terjadi pada tahun 1941 yang
dinamakan dengan Atlantic Charter. Perkembangan ini terjadi pada saat perang
dunia II terjadi yang mana ini semua dipelopori oleh seseorang yang bernama F.D.
Roosevelt. Beliau mengungkapkan bahwa ada macam empat kebebasan yang harus
dimiliki oleh setiap manusia (The Four Freedom), yaitu sebagai berikut:
a. Freedom of religion, yaitu kebebasan untuk beragama dan menentukan
kepercayaan yang diyakininya;
b. Freedom of speech and thought, yaitu kebebasan untuk berbicara dan
mengeluarkan pendapat atau argumen yang dimilikinya;
c. Freedom of fear, yaitu kebebasan dari rasa takut dan kebimbangan akan sesuatu
hal yang terjadi;
d. Freedom of want, yaitu kebebasan dari kemelaratan dan kemiskinan, karena
setiap orang menginginkan kehidupan yang layak dan sejahtera.
5. Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perkembangan akan hak asasi manusia selanjutnya terjadi pada tanggal 10
Desember 1948, yang sering diperingati sebagai hari hak asasi manusia. Hal ini
terjadi dikarenakan pada tanggal tersebut sudah terjadi peristiwa besar yang mana
pada tanggal tersebut PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) berhasil merumuskan
sebuah naskah yang dinamakan dengan Universal Declaration of Human Rights yang
isinya tentang pernyataan akan hak asasi manusia di seluruh dunia. Kemudian isi
pokok dari naskah dekalarasi tersebut dituangkan dalam pasal 1 yang isinya yaitu
menyatakan bahwa: “sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat
dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, dan hendaknya bergaul
satu sama lain dalam persaudaraan.”
Pernyataan isi pokok dari deklarasi yang dituang dalam pasal 1 tersebut
menunjukkan bahwa manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan yang merdeka
dengan dikaruniai oleh akal dan budi dengan membawa harkat, martabat, dan hak-
BAB 6 HAK ASASI MANUSIA | 134

