Page 44 - KONSEP DASAR PKN -
P. 44

legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Lahirnya ide pembatasan kekuasaan itu tidak terlepas

               dari  pengalaman  penumpukan  semua  cabang  kekuasaan  negara  dalam  tangan  satu
               orang,  sehingga  mengundang  munculnya  kekuasaan  yang  mutlak/absolut.  Dengan

               demikian,  pada  dasarnya  tujuan  utama  dari  pemisahan  atau  pembagian  kekuasaan

               (separation  or  distribution  of  power)  adalah  untuk  mencegah  terjadi  pemusatan
               kekuasaan di satu tangan yang akan menimbulkan penyelenggaraan pemerintahan yang

               absolut atau sewenang-wenang. Melalui ketentuannya, secara konstitusional UUD 1945

               juga  melakukan  pembatasan  kekuasaan  dengan  membagi  cabang  kekuasaan  negara
               kepada lembaga-lembaga negara, seperti lembaga legislatif (BAB VII UUD 1945 tentang

               DPR), lembaga eksekutif (BAB II UUD 1945 tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara),
               dan lembaga yudikatif (BAB IX UUD 1945 tentang Kekuasaan Kehakiman).



               2.  Menjamin hak-hak yang diperintah
                   Di sini konstitusi menjamin hak-hak warga negara, sehingga pemerintah tidak boleh

               mengurangi  apalagi  menghapus  hak  tersebut.  Hak-hak  yang  ditetapkan  dan  dijamin

               dalam  konstitusi  adalah  hak  konstitusional.  Apalagi  negara  melalui  konstitusinya
               mempunyai kewajiban untuk melindungi setiap warga negaranya, termasuk hak asasi

               manusia  masing-masing  individu  yang  berada  di  dalam  wilayahnya  tersebut.  Adanya
               jaminan perlindungan hak asasi manusia di dalam konstitusi sebagai hukum tertinggi

               bermakna  bahwa  siapapun,termasuk  negara  dan  peraturan  perundang-undangan

               lainnya dilarang melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
                   Sebaliknya  konstitusi  membebankan  kewajiban  legal-formal  kepada  pemerintah

               untuk  memberikan  perlindungan  hak  asasi  manusia  tidak  hanya  kepada  warganya

               tetapi juga bagi setiap orang yang berada dibawah kekuasaannya. Wujud jaminan UUD
               1945  terhadap  hak-hak  yang  diperintah  dituangkan  secara  konseptual  melalui

               pengakuan  akan  fundamentalnya  hak  asasi  manusia.  Pengaturan  hak  asasi  manusia

               dalam UUD 1945 dapat dilihat dalam Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal
               28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal28G, Pasal 28H, Pasal 28I dan Pasal 28J.



               3.  Menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat
                   Setiap  lembaga  negara  dalam  konstitusi  telah  ditentukan  kekuasaannya  masing-

               masing.  Dalam  kekuasaan  lembaga  negara  tersebut  terkandung  pengertian,  bahwa
               suatu  lembaga  memiliki  kedaulatan  dalam  menjalankan  kekuasaannya  itu.  Tetapi



                                                                             BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 40
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49