Page 34 - BAHAN AJAR DIGITAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
P. 34
3) Mengakhiri musim penangkapan agar jumlah induk ikan tidak berkurang,
kemudian pada waktu pemijahan serta pembesaran anak ikan tidak terganggu.
Pada musim tersebut dilarang melakukan penangkapan ikan-ikan tertentu.
4) Penutupan daerah perikanan, yaitu larangan penangkapan ikan di daerah
pemijahan dan pembesaran ikan, terutama di daerah yang populasinya
menurun.
d. Pariwisata Berkelanjutan
Pariwisata berkelanjutan berfokus pada keberlanjutan pariwisata sebagai
kegiatan ekonomi dan melihat pariwisata sebagai elemen dari kebijakan
pembangunan berkelanjutan yang lebih luas. Pembangunan pariwisata harus
dapat memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Artinya, kegiatan
tersebut harus menghindari penggunaan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui (irreversible) secara berlebihan. Hal ini juga didukung dengan
keterkaitan lokal pada tahap perencanaan, pembangunan, dan implementasi,
sehingga pembagian keuntungan yang adil dapat diwujudkan. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan pariwisata harus melindungi dan meningkatkan
sumber daya alam dan buatan sesuai dengan standar dan standar internasional.
Pariwisata berkelanjutan mengacu pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial
budaya dari suatu objek wisata, baik saat ini maupun di masa mendatang, serta
untuk menjawab kebutuhan wisatawan, industri, lingkungan, dan penduduk
setempat. Manfaat pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan sebagai
berikut:
1) Menjaga keseimbangan lingkungan pada objek wisata dan menjaga kelestarian
lingkungan alam dan budaya setempat.
2) Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan.
3) Meningkatkan devisa negara dengan jumlah kunjungan wisatawan asing.
4) Memperluas lapangan kerja berdasarkan faktor pendukung pariwisata
sehingga dapat menyerap angkatan kerja.
5) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerima pajak bagi pemerintah
28