Page 20 - Sinar Tani Edisi 4071
P. 20
20 E-paper Edisi 22 - 28 Januari 2025 | No. 4071 Tahun LV HOR TI
Greenhouse Melon
Desa Kwarasan,
Tempat Belajar
Kepala Dusun
Sekilas greenhouse ukuran 9 x 23 meter yang Camat Jambu, berkembang. Kemudian kami
mencoba budidaya melon dalam
berdiri di tepi jalan Desa Kwarasan, kecamatan Sukamdi greenhouse yang dilaksanakan Zainal
Jambu, Kabupaten Semarang terlihat biasa saja. sebagai Kepala Dusun Kalangan,”
Greenhouse ini ditanami melon dengan sistem Dana Desa katanya. uji coba pertama
Ternyata
Dutch Bucket. Dilengkapi dengan drum besar Dengan potensi SDM seperti cukup berhasil, bahkan hasil panen
sebagai tempat cadangan dan mencampur Zainal yang ahli dalam budidaya melon kebanjiran pembeli. Dengan
permintaan
yang
cukup
tinggi
melon, Kepala Desa Kwarasan, M.
nutrisi AB MIX. Adapula sensor untuk mengatur Tamim kemudian memutuskan tersebut, Pemeirntah Desa Kwarasan
penyaluran nutrisi dengan sistem tetes (drip untuk mengembangkan buah tahun ini berencana membangun
sebuah greenhouse lagi. “Kedepan
melon prima sebagai komoditas
irrigation) dengan timer yang dapat di operasikan unggulan Desa Kwarasan, ia setiap perangkat Desa Kwarasan
melalui handphone. kemudian dipercaya memanfaatkan harus mampu berbudidaya melon
dana desa. “Kami memanfaatkan dalam greenhouse di wilayah
amun ketika kita para kepala dusun dan perangkat dana Ketahanan Pangan yang kerjanya dan mampu menjadi
mentor bagi warganya,” harapannya.
masuk kedalam kebun, dusun se Desa Kwarasan,” katanya. bersumber dari 20% dana desa untuk Para perangkat desa dijadwal dua
bagi seseorang yang Zainal berharap setelah belajar pengembangan melon prima,” kata hari sekali ke kebun greenhouse untuk
telah terbiasa dengan selama 12 musim tanam, mereka Tamim. pengamatan dan pemeliharaan
budidaya melon dapat mengembangkan di dusun Pemilihan melon menurut rutin. Namun pada waktu tertentu,
Ndalam greenhouse atau tempat masingmasing. Tamim yang juga Ketua Kelompok misalnya saat Polinasi, semua
akan segera melihat beberapa Dengan menanam berbagai varietas Tani Desa Kwarasan, karena perangkat desa wajib datang untuk
kejanggalan. Keanehan yang dalam satu kebun, dimaksudkan agar mempertimbangan budidaya buah menerima pelatihan dan langsung
pertama adalah dalam 1 kebun, yang pengunjung dapat menyaksikan tersebut memenuhi persyaratan mempraktekkan.
berisi 684 polybag, ditanam 5 varietas sendiri varietas yang paling cocok tujuan ketahanan pangan desa Sementara itu, Imam Widhi
melon unggul. Ada varietas Apolo, yaitu varietas yang mempunyai seperti yang tersirat dalam hantoro, Penyuluh Pertanian Koor
Sweet Hami, Honey Hami, Sweet Net produk tivitas bagus dan disukai Kepmendesa No. 82 Tahun 2022 dinator BPP Jambu mengakui,
9 Dan Queen Orange. Tiap varietas konsumen. tentang Pedoman Ketahanan budidaya melon di Desa Kwarasan
ditanam pada 2 baris tanaman. “Kalau buah yang kurang seragam Pangan di Desa. menjadi model pemberdayaan
Keanehan kedua adalah buah tersebut diakibatkan karena para Dalam Kepmendesa No. 82 Tahun masya rakat dalam Ketahanan
tumbuh tidak seragam pada peserta belum terlatih dalam 2022 menyebutkan ketahanan Pangan. Sebagai pendamping
ketinggian yang sama. Biasanya melakukan polinasi. Sehingga banyak pangan desa harus memenuhi petani, ia mengakui, sangat terbantu
buah melon dibuahkan, dengan gagal, kemudian naik ke bunga kriteria. Pertama, meningkatkan dengan adanya kegiatan ketahanan
polinasi, pada daun kesembilan. berikut, naik lagi sampai berhasil di ketersediaan pangan baik dari hasil pangan desa semacam ini.
Sehingga buah melon dapat tumbuh bunga yang paling atas,” kata Zainal. produksi masyarakat Desa maupun “Pemberdayaan masyarakat
pada ketinggian yang sama. Tapi Sebagai salah seorang kepala dari lumbung pangan Desa. Kedua, dengan cara belajar sambil bekerja
di kebun ini terlihat ada buah yang dusun, Zainal dipercaya sebagai meningkatkan keterjangkauan atau sering diistilahkan learning
tumbuh jauh lebih tinggi, meski mentor oleh Kepala Desa Kwarasan, pangan bagi warga masyarakat Desa. by doing merupakan model
sebagian besar tetap di daun ke 9. M.Tamim. Sebab, sebelum menjadi Ketiga, meningkatkan konsumsi pembelajaran yang sangat efektif.
Menurut Zainal Afandi (43), kepala dusun, ia bekerja di pangan yang beragam, bergizi Peserta pelatihan juga dapat
Kepala Dusun Kalangan, Desa perkebunan buah. Bahkan sempat seimbang, aman, higienis, bermutu, menyerap materi pembelajaran dan
Kwarasan, penanggung jawab kebun berpindahpindah tempat, misalnya tidak bertentangan dengan agama, mengingat lebih banyak karena telah
melon di greenhouse tersebut, di Bandungan, Sumowono, Malang keyakinan, dan budaya masyarakat, mempraktekkan,” kata Imam.
kondisi kebun yang semacam itu dan Bali. Semuanya di kebun melon. serta berbasis pada potensi sumber Camat Jambu, Sukamdi
memang disengaja. “Greenhouse ini Setelah melanglang buana, Zainal daya lokal. mengatakan, Kecamatan Jambu
memang sedang dijadikan tempat kembali ke kampung halaman dan “Kami pernah juga mencoba merupakan daerah agraris.
pembelajaran budidaya melon bagi dipercaya menjadi kepala dusun. Budidaya Magot tetapi kurang Program Ketahanan Pangan Desa
dialokasikan sebesar 15 – 20% dari
dana desa sesuai denan potensi
wilayah masingmasing. Karena itu,
pelaksanaan kegiatan Ketahanan
Pangan Desa dapat dikolaborasikan
dengan kelompok tani, Gapoktan,
KUB, BUMDes dan BUMDesMa,
sehingga akan mempunyai kekuatan
permodalan dan posisi tawar yang
kuat.
Sukamdi optimis, dengan
pengelolaan yang baik dana untuk
ketahanan pangan didesa dapat
dimanfaatkan dengan sebaik
baiknya secara efektif dan efisien.
Harapannya ke depan akan muncul
komoditas unggulan daerah, yang
akan mendukung kesejahteraan
petani dan masyarakat luas.
Djoko W/Herman