Page 17 - Sinar Tani Edisi 4071
P. 17

A K UA MINA                                                E-paper Edisi 22 - 28 Januari 2025  |  No. 4071 Tahun LV                  17



         Pagar Laut, Memagari Hak






         Masyarakat Pesisir







           Pagar sepanjang 30,16 kilometer di pesisir laut Tangerang yang menembus

           16 desa di 6 kecamatan kini menjadi heboh. Tak ada yang tahu siapa
           dibalik pembuatan pagar sepanjang itu. Bahkan Pemerintah dalam hal ini
           Kementerian Kelautan dan Perikanan juga tak mengetahui.





                  agar patok bambu itu
                  sebetulnya sudah dilapor­
                  kan dan diketahui Dinas
                  Kelautan dan Perikanan
       P(DKP)               Banten     pada
          Agustus 2024. Saat itu, pagar laut
          baru terpancang sejauh 7 kilometer.
          Meski   telah  diinvestigasi  DKP,
          bahkan melibatkan TNI AL, Polairud
          Polresta Tangerang, hingga Satpol
          PP, tapi pagar misterius laut justru
          bertambah panjang hingga akhirnya
          mencapai 30 kilometer.
            Eli Susiyanti, Kepala DKP Provinsi
          Banten,  menjelaskan  bahwa  pagar
          laut tersebut telah menutup akses
          di wilayah yang meliputi 16 desa di   media sosial. Anehnya lagi, ternyata   Tidak Sesuai Aturan              berdasarkan zonasi wilayah pesisir
          enam kecamatan. Sebab, kawasan      pagar laut tersebut memilik HGB (Hak    Sementara    itu,  Kementerian    dan pulau­pulau kecil, terdapat tiga
          ini merupakan zona pemanfaatan      Guna Bangunan). Menteri Agraria dan   Kelautan dan  Perikanan akhirnya    zona  yakni zona perikanan  tangkap,
          umum,  termasuk  zona perikanan,    Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan   ambil langkah tegas. Pemagaran laut   budidaya, wisata dan pelabuhan.
          pelabuhan, hingga waduk lepas       Nasional (ATR/Kepala BPN) Nusron     sepanjang 30,16 km di Tangerang yang    “Pemagaran     tersebut    telah
          pantai yang direncanakan Bappenas.   Wahid   mengungkapkan,     jumlah   selama  ini  jadi  sorotan  bakal  segera   melanggar peraturan yang sudah
            Di balik masalah ini, menurutnya,   HGB yang ada di kawasan pagar      diselesaikan.    Sekretaris  Direktorat   ada.  Kita setuju kalau kemudian ada
          ada lebih dari 3.800 nelayan dan 500   laut sebanyak 263 bidang atas nama   Jenderal  Pengelolaan  Kelautan   pembongkaran pagar laut tersebut.
          pembudidaya yang meng gantungkan    beberapa perusahaan.                 dan Ruang Laut KKP, Kusdiantoro      Membongkar adalah langkah positif.
          hidup pada wilayah pesisir tersebut.   Sebanyak 234 SHGB atas nama       mengatakan, pengelolaan wilayah      Sesuai UUD 1945, laut dikuasai
          Investigasi  men dalam   dilakukan  PT.  Intan Agung Makmur, PT Cahya    pesisir dan pulau­pulau kecil adalah   negara, sehingga akses terhadap laut
          setelah laporan diterima pada Agustus   Inti Sentosa sebanyak 20 bidang.   prioritas dalam kebijakan ekonomi   sifatnya terbuka,” katanya.
          2024, yang menemukan aktivitas      Selain itu ada juga SHGB yang dimiliki   biru.                               Sebagai negara yang wilayah
          pemagaran masih berlangsung di      perseorangan sebanyak 9 bidang,         Karena itu menurutnya, pemagar­   perairannya  70  persennya adalah
          sepanjang 7 kilometer.              dan Sertifikat Hak Milik sebanyak 17   an laut mengindikasi adanya upaya   laut,  Nimmi   menilai,  harusnya
            Pada 4­5 September 2024, tim      bidang. Sertifikat HGB maupun hak    orang untuk mendapatkan hak          pemerintah    menerapkan    RZP3K
          gabungan dari KKP, DKP Banten,      milik tetsebut terbit pada tahun 1982.   atas tanah di perairan laut secara   dari Kementerian Kelautan dan
          dan   Polsus  PSDKP    melakukan       Nusron memerintahkan Direktur     tidak   benar.  Kegiatan  tersebut   Perikanan    dalam    pemanfaatan
          investigasi  langsung  ke   lokasi.  Jenderal  Survei  dan   Pemetaan    dapat menjadikan pemegang hak        wilayah pesisir ketimbang aturan
          Berdasarkan temuan awal, tidak ada   Pertanahan dan Ruang Kementerian    berkuasa penuh dalam menguasai,      RTRW dari Kementerian ATR/BPN.
          izin atau rekomendasi dari pihak    ATR/BPN untuk memastikan lokasi      menutup akses publik, privatisasi,   Karena jika peraturan RTRW yang
          camat maupun kepala desa terkait    tersebut.  Termasuk   berkoodinasi   merusak keanekaragaman hayati        digunakan justru akan menimbulkan
          pemagaran    tersebut.   Anehnya,   dengan Badan Informasi Geospasial    dan     berpotensi   menyebabkan     konflik.
          hingga saat itu,  belum ada  keluhan   untuk memetakan wilayah sesuai    perubahan fungsi ruang laut.            “Tentu saja ini menjadi pelajaran
          resmi  dari  masyarakat.    “Pada  18   sertifikat tersebut.                Selain itu, pemagaran laut tidak   bagi kita. Ke depan jangan sampai
          September   2024,  kami   kembali      “Apakah sertifikat bidang tersebut   sesuai dengan praktek internasional   terjadi kembali. Perlu dipikirkan
          melakukan patroli bersama HNSI dan   berada di dalam garis pantai atau di   United Nations Convention on the   adalah   kewenangan     ATR/BPN
          meminta  agar  aktivitas  pemagaran   luar garis pantai? Karena kita harus   Law of the Sea (UNCLOS 1982).    terkait RTRW dan  KKP terkait
          dihentikan,” ungkap Eli Susiyanti.  cek dan kita pastikan, karena setelah   “Paradigma  hukum pemanfaatan     RZP3K. Selama yang terkait laut,
            Namun,     fakta  di   lapangan   kami cek dokumennya di dalam         ruang laut telah berubah menjadi     KKP yang mengurus, Kementerian
          menunjukkan  panjang  pagar  laut   proses pengajuan sertifikat tersebut   rezim  perizinan,  sesuai  dengan  ATR/BPN  mengurus yang di darat,”
          terus bertambah, mencapai 13,12     terdapat dokumen­dokumen yang        Putusan    Mahkamah      Konstitusi  tuturnya.
          km saat inspeksi gabungan terakhir,   itu terbit tahun 1982,” kata dia.  Nomor 3/PUU­VIII/2010. Tujuannya        Ke depan Nimmi mengingatkan,
          bahkan kini menyentuh 30 km.           Pengecekan itu akan dilakukan     adalah   memastikan    ruang   laut  pengawasan     perlu   ditingkatkan
          Eli menegaskan komitmen untuk       terkait batas garis pantai, baik dari   tetap menjadi milik bersama yang   kepada pihak yang berniat untuk
          melibatkan berbagai pihak, termasuk   tahun 1982 hingga data terbaru pada   adil dan terbuka untuk semua,” ujar   melanggar peraturan yang ada.
          TNI AL, Polairut, dan PSDKP KKP,    tahun 2025 ini. ”Untuk mengecek      Kusdiantoro.                         Sebab, tidak mudah membongkar
          dalam menyelesaikan masalah ini.    keberadaan, apakah lokasi yang          Sekjen   Masyarakat   Perikanan   pagar yang sudah ada, apalagi telah
          “Pentingnya investigasi lebih lanjut   dimaksud dalam peta bidang tanah   Nusantara,   Nimmi     Zulbainarni  menyebabkan      banyak    nelayan
          untuk memastikan kepatuhan ter­     yang tertuang di dalam SHGB          menyesalkan terjadinya pemagaran     yang kesulitan melakukan aktifitas.
          hadap aturan pengelolaan ruang      maupun SHM tanah tersebut berada     laut. Dalam pengelolaan pesisir dan   “Berapa rupiah kerugian negara
          laut,” katanya.                     di dalam, berada di bawah, di dalam   laut menurut Nimmi, pemerintah      yang    terjadi  dengan   kegiatan
            Kasus pagar laut itu baru menjadi   garis pantai atau di luar garis pantai,”   sudah memiliki Rencana Zona Pesisir   membongkar pagar,” tegas alumni
          perhatian setelah foto­fotonya viral di   sambung Nusron.                dan Pulau­pulau Kecil (RZP3K). Jadi,   FPIK IPB tersebut. Gsh/Yul
   12   13   14   15   16   17   18   19   20