Page 48 - E-Modul Miitigasi Bencana Alam Klimatologis
P. 48
Hal tersebut berdampak sangat serius bagi ekosistem dan lingkungan. Ini
juga sangat terkait dengan faktor cuaca, seperti kekeringan dan angin
kencang, yang bisa membuat kebakaran semakin intens dan menyebar lebih
cepat. Secara teoritis, kita bisa memahami kebakaran hutan dan lahan sebagai
fenomena yang punya dampak yang rumit di lingkungan. Ini termasuk
kerusakan pada ekosistem, hilangnya rumah bagi berbagai tanaman dan
hewan, tanah yang semakin rusak, udara yang tercemar, dan bahkan
pengaruh jangka panjang pada iklim. Semua ini menunjukkan betapa
pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan kita dari bahaya kebakaran
hutan dan lahan. Semangat untuk menjaga bumi kita tetap hijau!
Info Geografi
Pembentukan Awan Pyrocumulus: Kebakaran hutan yang besar dapat
membentuk awan pyrocumulus yang mengandung air dan partikel asap.
Awan semacam ini dapat menciptakan cuaca ekstrem yang berkontribusi
pada pemadam kebakaran dan berdampak pada penyebaran kebakaran.
Studi Ilmiah Kebakaran Hutan
Hai, teman-teman! Sekarang kita akan memasuki
dunia studi ilmiah tentang kebakaran hutan dan lahan,
khususnya di Provinsi Riau hasil penelitian oleh Yusuf,
Hapsoh, dkk, tahun 2019 dengan judul “Analisis
Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Riau”. Apa
yang kita pelajari akan membantu kita memahami
penyebab, proses, dampak, dan cara mengelola risiko
dan mitigasi dari kebakaran hutan dan lahan.
Pertama-tama, mari bicarakan tentang penyebab kebakaran ini. Ada tiga faktor
utama yang mempengaruhinya. Pertama, ada faktor biofisik lingkungan seperti
tipe tanah, hujan, dan topografi. Contohnya, pembangunan kanal drainase yang
kurang baik bisa mengeringkan lahan gambut diarea yang lebih tinggi karena
kehilangan debit air sehingga menyebabkan kekeringan pada beberapa bagian
lahan gambut menjadi sangat rentan terhadap kebakaran. Kedua, ada faktor sosial
ekonomi, yang berkaitan dengan aktivitas manusia. Banyak kebakaran disebabkan
oleh pembakaran lahan untuk pembersihan (land clearing), yang sayangnya tidak
ramah lingkungan dengan metode tebas-bakar (slash and burn).
2
40