Page 64 - E-Modul Miitigasi Bencana Alam Klimatologis
P. 64
Seluruh proses ini memerlukan kerja sama antara pihak berwenang, tim
pemadam kebakaran, lembaga nirlaba, masyarakat, dan sektor swasta. Hal ini
juga membutuhkan peran yang kuat dari pemerintah dalam menetapkan
kebijakan perlindungan hutan dan menerapkan hukum untuk mencegah
pembakaran hutan ilegal dan merusak lingkungan. Mitigasi prabencana,
respons saat bencana, dan pemulihan setelah bencana adalah komponen
penting dalam manajemen kebakaran hutan dan lahan yang efektif.
d. Kearifan Lokal Dalam Menangani Kebakaran Hutan Dan Lahan
Kearifan lokal dalam menangani kebakaran hutan dan lahan adalah
pengetahuan dan praktik tradisional yang telah berkembang selama
bertahun-tahun dalam masyarakat lokal untuk mengelola dan mencegah
kebakaran hutan dan lahan. Ini sering kali berdasarkan pengamatan alam,
pengalaman, dan pengetahuan turun-temurun yang disampaikan dari
generasi ke generasi. Kearifan lokal dapat sangat berguna dalam upaya
pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan karena
mencerminkan pemahaman mendalam tentang ekosistem setempat.
Beberapa contoh kearifan lokal dalam menangani kebakaran hutan dan lahan
meliputi:
1. Pemadaman api dengan metode
gepyok: Metode pemadaman api
menggunakan "gepyok" adalah metode
tradisional yang telah digunakan dalam
masyarakat Indonesia, khususnya di
Jawa. Istilah "gepyok" merujuk pada
teknik tertentu yang melibatkan Gambar 13. Metode Gepyok
Sumber: Tribun.com
pemadaman api dengan cara memukul
kobaran api dengan batang kayu dan dedaunan. Umumnya yang
digunakan pada metode ini adalah serat kelapa yang dibasahi.
2. Penggunaan alat tradisional dari bambu:
Pengetahuan lokal dan kearifan
tradisional dalam penanganan
kebakaran dapat beragam di berbagai
wilayah di Indonesia. Penggunaan alat
pemadam api bambu, merupakan salah Gambar 14. Pemukul Api Bambu
Sumber: Perhutani.com
satu praktik tradisional yang digunakan
oleh masyarakat di beberapa daerah. Alat ini biasanya terbuat dari bambu
dan digunakan untuk memadamkan atau mengendalikan api dengan cara
memukul-mukulnya.
2
56