Page 75 - E-Modul Mitben Klimatologis
P. 75
5. Dalam konteks karakteristik banjir yang sering terjadi di Kota Malang akibat hujan
deras yang menyebabkan banyak drainase dan sungai meluap karena tidak mampu
menampung air dengan baik, solusi mitigasi yang tepat melibatkan perbaikan
infrastruktur drainase yang lebih baik, seperti pembangunan saluran air yang lebih
besar dan pemeliharaan sistem drainase yang teratur. Selain itu, pengembangan
lahan resapan air, penanaman vegetasi yang dapat menyerap air, dan peringatan dini
banjir yang efektif akan sangat membantu dalam mengurangi risiko banjir dan
melindungi wilayah Kota Malang dari dampak banjir yang merusak. Upaya kolaboratif
antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya juga
merupakan kunci dalam menjalankan solusi mitigasi ini.
Kunci Jawaban Latihan Kegiatan 2
1. Desalinasi adalah proses penghilangan garam dari air laut atau air asin, sehingga air
tersebut dapat digunakan sebagai sumber air tawar. Teknologi desalinasi melibatkan
penyaringan dan pemurnian air laut, menghilangkan garam dan mineral lainnya. Ini
adalah solusi penting dalam situasi kekeringan karena dapat menyediakan pasokan
air tawar tambahan, terutama di wilayah yang memiliki akses terbatas ke sumber air
tawar darat. Meskipun desalinasi membutuhkan energi yang signifikan, itu dapat
menjadi alternatif penting dalam mengatasi kekurangan air bersih.
2. Perubahan iklim dapat berkontribusi pada kekeringan dengan meningkatkan suhu
rata-rata di beberapa wilayah, mengubah pola hujan, dan memperpanjang periode
kekeringan. Ini dapat mengeringkan sumber daya air dan tanah, meningkatkan
kekeringan. Untuk mengurangi dampaknya, tindakan mitigasi perubahan iklim, seperti
mengurangi emisi gas rumah kaca, sangat penting. Selain itu, pemerintah dan
masyarakat juga harus mengembangkan program manajemen sumber daya air yang
lebih berkelanjutan dan mempromosikan konservasi air.
3. Konflik terkait sumber daya air akibat kekeringan dapat mempengaruhi masyarakat
dengan mengakibatkan ketegangan sosial, ketidaksetaraan akses air, dan bahkan
konflik bersenjata. Untuk mencegahnya, penting untuk mengembangkan kebijakan
manajemen air yang adil dan transparan, serta mempromosikan partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait air. Kolaborasi antara negara-
negara dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat membantu mengelola sumber
daya air secara berkelanjutan dan mengurangi potensi konflik.
4. Untuk menghitung presentase curah hujan aktual terhadap curah hujan ideal selama
musim kemarau, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Presentase = (Curah Hujan Aktual / Curah Hujan Ideal) * 100
Presentase = (30 mm / 60 mm) * 100
Presentase = (1/2) * 100
Presentase = 50%
Jadi, presentase curah hujan aktual terhadap curah hujan ideal selama musim
kemarau adalah 50%.
I
I
X
67