Page 77 - E-Modul Mitben Klimatologis
P. 77

Dampaknya juga meluas ke lingkungan dengan merusak kualitas air dan tanah serta

                memengaruhi  ekosistem.  Untuk  mengurangi  dampak  pencemaran  udara  akibat
                kebakaran  hutan  dan  lahan,  tindakan  seperti  pencegahan  kebakaran,  pemantauan
                kebakaran, manajemen kebakaran yang aman, dan perlindungan pernapasan dapat
                diambil.  Selain  itu,  edukasi  masyarakat  tentang  bahaya  pencemaran  udara  dan
                tindakan  yang  harus  diambil  dalam  situasi  ini  adalah  kunci  untuk  melindungi
                kesehatan manusia dan lingkungan.
              3. Kebakaran  hutan  adalah  peristiwa  destruktif  di  mana  hutan  atau  lahan  dengan
                vegetasi alami terbakar oleh api dalam skala luas. Faktor-faktor yang dapat memicu

                terjadinya kebakaran hutan meliputi kondisi cuaca ekstrem, seperti cuaca kering dan
                panas  yang  membuat  vegetasi  mudah  terbakar;  angin  kencang  yang  mempercepat
                perambatan api; aktivitas manusia, seperti pembakaran lahan, pembakaran sampah,
                atau  kecerobohan;  petir  yang  menyebabkan  percikan  api;  perubahan  iklim  yang
                menciptakan  cuaca  yang  lebih  ekstrem;  dan  penebangan  hutan  yang  tidak
                berkelanjutan,  yang  mengubah  struktur  hutan  dan  meningkatkan  risiko  kebakaran.
                Kebakaran  hutan  dapat  memiliki  dampak  serius  pada  ekosistem,  lingkungan,  dan
                masyarakat,  sehingga  mitigasi  dan  manajemen  yang  bijak  sangat  penting  untuk
                mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan.
              4.  Teknologi drone memiliki peran kunci dalam pemantauan kebakaran hutan dan lahan
                karena dapat memberikan sejumlah keunggulan signifikan. Dalam situasi kebakaran,

                drone  dapat  digunakan  untuk  survei  udara  yang  akurat  dan  cepat,  memungkinkan
                pemantauan  secara  real-time  tentang  perkembangan  kebakaran.  Drone  dilengkapi
                dengan  kamera  dan  sensor  yang  dapat  mendeteksi  panas,  asap,  dan  perubahan
                cuaca  yang  dapat  memicu  kebakaran.  Mereka  dapat  mencapai  area  yang  sulit
                diakses  dan  berbahaya  bagi  manusia,  sehingga  memungkinkan  pemantauan  yang
                aman.  Kecepatan  dan  kelincahan  drone  memungkinkan  mereka  untuk  merespons
                dengan  cepat,  memberikan  informasi  yang  diperlukan  untuk  perencanaan
                pemadaman, evakuasi, dan manajemen kebakaran.

              5.  Untuk Area P:
                    Tingkat Perambatan Area P = Luas Kebakaran Area P / Waktu Area P
                    Tingkat Perambatan Area P = 8,000 meter persegi / 2 jam = 4,000 meter persegi
                    per jam
                Untuk Area Q:
                    Tingkat Perambatan Area Q = Luas Kebakaran Area Q / Waktu Area Q
                    Tingkat Perambatan Area Q = 12,000 meter persegi / 3 jam = 4,000 meter persegi
                    per jam
                Berdasarkan  hasil  perhitungan,  baik  Area  P  maupun  Area  Q  memiliki  tingkat
                perambatan  yang  sama,  yaitu  4,000  meter  persegi  per  jam.  Ini  berarti  keduanya
                terbakar dengan kecepatan yang sama.







                                                                                                               II
                                                                                                                 69
                                                                                                                 69
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82