Page 68 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII _KD 3.1 dan 4.1
P. 68

PENDAHULUAN
                       “Masalah kita, bangsa Indonesia, hanya bisa dipecahkan dengan perumusan nilai-nilai murni bangsa
                       sendiri….”











                                   Kutipan  diatas  merupakan  pidato  Presiden  Soekarno  di  depan  Dewan  Konstituante
                           Republik  Indonesia  yang  akan  bersidang  menyusun  UUD  baru  menggantikan  UUD  Sementara
                           1950.  Harapan  Bung  Karno  bahwa  UUD  yang  baru  terbentuk  nanti  memuat  nilai-nilai  bangsa
                           Indonesia, sehingga bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
                           Presiden Soekarno mencoba mengusulkan pemikirannya melalui Konsepsi Presiden 1957 yang
                           merupakan  gagasan  pembaharuan  kehidupan  politik  dengan  system  Demokrasi  Terpimpin
                           sebagai  upaya  penyelesaian  permasalahan  bangsa  Indonesia.  Soekarno  berpendapat  bahwa
                           sistem Demokrasi Terpimpin merupakan jawaban terhadap kegagalan sistem Demokrasi Liberal
                           yang  memunculkan  pergolakan,  pembangkangan,  dan  instabilitas  politik.  Bagaimanakah
                           penerapan  sistem  Demokrasi  Terpimpin?  Apakah  Demokrasi  Terpimpin  mampu  mengatasi
                           permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia sesuai dengan harapan Bung karno? Yuk baca lagi
                           kelanjutannya nanti kamu akan temukan jawabnya.


                        MATERI PEMBELAJARAN

                           Anak anak hebat Indonesia, tahukah kalian mengapa muncul ide “Demokrasi Terpimpin” ?
                        Kehidupan sosial politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (19501959) belum pernah mencapai
                       kestabilan secara nasional. Kabinet yang silih berganti membuat program kerja kabinet tidak dapat
                       dijalankan sebagaimana mestinya. Partai-partai politik saling bersaing dan saling menjatuhkan. Mereka
                       lebih mengutamakan kepentingan kelompok masing-masing. Di sisi lain, Dewan
                           Konstituante  yang  dibentuk  melalui  Pemilihan  Umum
                           1955  tidak  berhasil  menyelesaikan  tugasnya  menyusun
                           UUD  baru  bagi  Republik  Indonesia.  Kondisi  tersebut
                           membuat  presiden  Soekarno  berkeinginan  untuk
                           menyederhanakan  partai  politik  yang  ada  dan
                           membentuk  kabinet  yang  berintikan  4  partai  yang
                           menang  dalam  Pemilu  1955.  Untuk  mewujudkan
                           keinginannya  tersebut,  pada  tanggal  21  Februari  1957,
                           dihadapan  para  tokoh  politik  dan  tokoh  militer
                           menawarkan  konsepsinya  untuk  menyelesaikan  dan  mengatasi  krisis-krisis  kewibawaaan
                           pemerintah yang terlihat dari jatuh bangunnya kabinet.
                                  Lebih  jauh  Presiden  Soekarno  menekankan  bahwa  Demokrasi  Liberal  merupakan
                           demokrasi impor yang tidak sesuai  dengan jiwa dan semangat Bangsa Indonesia. Untuk itu ia
                           menggantikan  dengan  suatu  demokrasi  yang  sesuai  kepribadian  Bangsa  Indonesia  yaitu
                           Demokrasi Terpimpin. Pokok-pokok pemikiran yang terkandung dalam konsepsi presiden 1957
                           sebagai berikut:






                                                                                                                    67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73