Page 85 - AL-QURAN HADIS_MTs_KELAS_VII_KSKK_2020
P. 85

Prawacana




                    Al-Qur‟an  yang  berarti
               bacaan.     Telah     mendapat

               perhatian  sejak  14  abad  yang
               lalu.   Bukan     hanya     dari

               kalangan  Islam  saja,  banyak
               juga      nonmuslim        yang

               memberikan  perhatian  khusus

               terhadap  al-Qur‟an  ini.  Ada
               yang  mengkaji  dari  aspek

               sejarahnya,  waktu  dan  tempat
               turunnya, sampai kepada sebab-
                                                   Gambar 4.1 Al-Qur’an dipelajari lintas generasi di lembaga formal
               sebab  diturunkannya.  Bukan                    dan nonformal. Dokumen penulis
               hanya  itu  al-Qur‟an  itu  juga

               dibaca oleh ratusan juta manusia yang yang tidak mengerti artinya dan tidak dapat menulis

               dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi hurufnya. Hal tersebut semakin memperkuat
               bukti bahawa Al-Qur‟an itu benar-benar diturunkan oleh dzat Yang Maha Kuasa.

                    Beragam  motivasi  seseorang  dalam  membaca  al-Qur‟an,  ada  yang  membaca  untuk

               mengharap keberkahan dari ayat-ayatnya, ada yang berharap dapat menjadi penolongnya di
               hari pembalasan, ada pula yang berharap pahala dari Allah Swt. dan lai-lain. Hal tersebut

               karena  memang  baginda  Rasulullah  Saw.  telah menjanjikan  akan  hal  tersebut  sehingga  di
               setiap tempat dan waktu tidak pernah sepi dari orang-orang yang membaca Al-Qur‟an.

                    Tiada  bacaan  yang  mendapat  perhatian besar  sebagaimana  al-Qur‟an,  yang  diatur  tata
               cara  membacanya,  mana  yang  dipendekkan,  dipanjangkan,  dipertebal  atau  diperhalus

               pelafalannya, dimana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti.

               Hal  tersebut  dibahas  di  dalam  ilmu  tersendiri  yaitu  Ilmu  Tajwid.  bahkan  diatur  lagu  dan
               iramanya, sampai pada etika membacanya.

                    Pada  bagian  ini  akan  dibahas  berbagai  cara  membaca  al-Qur‟an  sesuai  dengan  ilmu
               tajwid, khususnya tentang bacaan panjang, yaitu  cara membaca hukum bacaan mad thabi‟i,

               mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil. Apa saja ketentuan-ketentuannya? Apa saja
               ciri-cirinya? Dan Bagaimana cara membacanya?








               69                                                            AL QUR’AN HADIS KELAS VII
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90