Page 90 - AL-QURAN HADIS_MTs_KELAS_VII_KSKK_2020
P. 90
Secara istilah, apabila ada mad thabi‟i yang bertempat di akhir kata setelah itu
terdapat hamzah yang bertempat di kata yang lain setelahnya dan tidak ada yang
memisahkan antara mad dan hamzah tersebut, maka disebut mad jaiz munfasil seperti
ُ ْ َ
ِ
ِ
lafadz: ﻥﻛﺫهؤ يﻨﻮﻌبجاو ،ﻪُﻟإ اﻮﻐخباو ،يلِا لَّ
Sedangkan kadar panjang bacaan mad jaiz munfashil itu sama dengan mad
wajib muttashil, dipanjangkan menjadi dua setengah (2 ½) alif atau sama dengan
empat sampai lima harakat (ketukan).
Catatan: Wawasan Lain
Disebut jaiz
karena ulama
qurra' berbeda Kelebihan Bacaan Al-Qur‟an Ibnu Mas‟uad
pendapat terkait “Barang siapa yang ingin membaca al-Quran dengan lembut,
kadar panjang sebagimana ketika diturunkannya, bacalah sebagaimana Ibnu
bacaan mad jaiz mas‟ud membacanya” (HR. Ahmad bin Hambal)
munfashil.
Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Ibnu Mas‟ud
Sebagian ulama
mempunyai suara yang merdu apabila membaca Al-Qur‟an.
qurra' menyebut
Bacaannya itu dapat membuat pendengarnya paham akan
sama dengan
isinya, merasakan rahasia-rahasia kemukjizatannya, dan
mad thabi'i, dua
membuat khusyuk dan rendah hati di hadapan Allah Swt.
harakat atau satu
alif.
2. Contoh Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil.
َ َ ْ َ َ َ َ
ْ َّ
َ ْ
ْ
1. ﺯزﻮﻞﻟا ﻚاﻩُﻄ ﻋؤ أﻧإ ِ ada mad thabi‟i bertemu hamzah dalam kata yang
َ َّ ُ ْ ُ َ َ berbeda.
2. ﻙﻔﺸﻟاب ﻥﺴ ﻗؤلآ ﻓ ada mad thabi‟i bertemu hamzah dalam kata yang
ِ
ِ
ِ
berbeda.
AL QUR’AN HADIS KELAS VII 74