Page 18 - Mobile Modul1_Program bangga kencana
P. 18
MODUL 1 | Program Bangga Kencana
berdasarkan periode penyelenggaraan program pemerintah di
Indonesia. Berikut adalah periodeisasi lebih rinci terkait dengan
sejarah perkembangan program KB di Indonesia.
Periode Perintisan (1950-an – 1966)
Sebelum 1957, pembatasan kelahiran dilakukan secara
tradisional dengan menggunakan cara-cara tradisional
diantaranta penggunaan ramuan, pijet, absistensi/ wisuh/
bilas liang senggama setelah coitus. Untuk mendukung upaya
pengendalian kelahiran di daerah pada masa tersebut,
diantaranya di Yogyakarta didirikan klinik Yayasan Kesejahteraan
Keluarga (YKK). Di Semarang berdiri klinik BKIA dan terbentuk
PKBI tahun 1963. Dan di Jakarta Prof. Sarwono P, memulai di
poliklinik bagian kebidanan RSUP. Jawa dan luar pulau Jawa (Bali,
Palembang, Medan).
Perkembangan selanjutnya tentang perintisan keluarga
berencana dimulai dengan pembentukan Perkumpulan
Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di
gedung Ikatan Dokter Indonesia. Nama perkumpulan itu sendiri
berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) atau Indonesia Planned Parenthood Federation
(IPPF). PKBI memperjuangkan terwujudnya keluarga-keluarga
yang sejahtera melalui 3 (tiga) macam usaha pelayanan yaitu
mengatur kehamilan atau menjarangkan kehamilan, mengobati
kemandulan serta memberi nasihat perkawinan.
PKBI berdiri atas prakarsa dr. Soeharto yang didukung
oleh Prof. Sarwono Prawirohardjo, dr. H.M. Judono, dr. Hanifa
Wiknjosastro serta Dr. Hurustiati Subandrio. Visi PKBI adalah
mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui keluarga.
Sedangkan, misi PKBI adalah memperjuangkan penerimaan
dan praktek keluarga bertanggungjawab dalam keluarga
Indonesia melalui pengembangan program, pengembangan
jaringan dan kemitraan dengan semua pihak pemberdayaan
masyarakat di bidang kependudukan secara umum, dan secara
18 | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana